Jakarta (ANTARA) - Perusahaan raksasa teknologi asal AS, Meta, menyebutkan pihaknya meluncurkan fitur bagi penggunanya yang nanti memanfaatkan plaftorm sosial realitas virtualnya untuk mencegah terjadinya pelecehan seksual di metaverse.
Nantinya Meta akan membuat sebuah "Batas Pribadi" antara satu avatar dengan avatar lainnya dengan jarak hampir 1,2 meter untuk menghindari interaksi sosial yang tidak diinginkan.
Dikutip dari Reuters, Sabtu, "Batas Pribadi" itu merupakan pengaturan dasar yang disiapkan perusahaannya agar saat pengguna menggunakan aplikasi Horizon Worlds dan Horizon Venues maka pengalaman menyelami metaverse menjadi lebih nyaman.
Kehadiran fitur baru itu menyusul laporan seseorang mengalami pelecehan seksual secara verbal di ruang virtual dan juga kekhawatiran para pengguna tentang keselamatan dirinya di ruang virtual.
Dengan adanya batasan jarak, Meta menilai perilaku kasar lainnya dapat dihindari oleh para pengguna layanannya.
Meta yang sebelumnya dikenal sebagai Facebook dalam beberapa waktu terakhir secara gencar berinvestasi dalam realitas virtual yang dikenal dengan nama metaverse.
Metaverse merupakan sebuah ruang virtual yang memungkinkan pengguna dapat bekerja, bersosialisasi, bahkan bermain seperti layaknya gambaran kehidupan di film "Ready Player One".
Selain menghadirkan perangkat "Batas Pribadi", Meta juga menyebutkan bagi pelaku pelecehan di ruang metaverse miliknya maka avatar mereka akan hilang dan tidak dapat digunakan.
Ada juga fitur "Safe Zone" atau Zona Aman yang bisa digunakan pengguna ketika avatarnya merasa terancam. Saat pengguna mengaktifkan fitur itu maka akan ada gelembung yang muncul di sekitar avatar mereka.
"Ini adalah langkah penting, dan masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Kami akan terus menguji dan mengeksplorasi cara-cara baru untuk membantu orang merasa nyaman di VR," kata Vice President Meta Horizon Viviek Sharma.
Ke depannya, Meta mungkin saja akan menambah pengaturan yang memungkinkan orang mengubah jarak untuk batas pribadi mereka.
Meta siapkan fitur "Batas Pribadi" cegah pelecehan di metaverse
Sabtu, 5 Februari 2022 13:20 WIB