Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kota Malang meluncurkan Bus Malang City Tour (Macito) generasi baru yang akan dijadikan salah satu daya tarik dan mendongkrak sektor pariwisata di wilayah tersebut.
Wali Kota Malang Sutiaji di Kota Malang, Jawa Timur, Jumat mengatakan bahwa Bus Macito generasi baru berwarna biru tersebut menggantikan bus lama yang terkendala izin karena menggunakan konsep atap terbuka.
"Untuk yang lama tidak bisa dipakai karena tidak ada izinnya. Untuk renovasi bus lama, membutuhkan biaya Rp800 juta, sementara pengadaan baru Rp1,08 miliar," kata Sutiaji.
Bus Macito generasi baru tersebut berwarna biru dengan kombinasi warna silver, putih tulang dan merah hati. Berbeda dengan sebelumnya yang didominasi warna hijau, bus baru tersebut tidak lagi menggunakan atap terbuka.
Bus Macito generasi baru ini memiliki kapasitas maksimal untuk 20 orang. Desain tempat duduk juga disesuaikan dengan konsep heritage Kota Malang yang disajikan dengan alur melingkar pada bagian sandaran penumpang.
Sutiaji menjelaskan bus Macito generasi baru tersebut nantinya akan diperuntukkan bagi para wisatawan atau warga Kota Malang. Bus tersebut nantinya akan beroperasi secara gratis pada jalur-jalur yang ditentukan.
Saat ini, jalur-jalur yang akan dilalui Bus Macito generasi baru itu masih dalam proses pembahasan. Namun, rencananya, rute yang akan dilalui akan lebih panjang dibandingkan dari pendahulunya.
"Jalur nanti akan lebih banyak, karena ketinggian bus tidak sama seperti dulu. Kalau bus yang lama memang tinggi dan dekat dengan kabel atau ranting pohon," kata Sutiaji.
Ia menambahkan jika animo masyarakat untuk menggunakan Bus Macito generasi baru untuk berwisata tinggi, Pemerintah Kota Malang akan menambah armada bus tersebut. Rencananya akan ada penambahan sebanyak 3-4 bus baru.
"Jadi kalau animonya banyak, tentu akan kami tambah. Paling tidak ada 3-4, sehingga total lima unit," ujarnya.
Menurutnya, untuk Bus Macito yang lama nantinya akan tetap dimanfaatkan oleh Pemerintah Kota Malang. Namun, bus lama tersebut akan dipergunakan untuk promosi produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan pusat informasi pariwisata Kota Malang.
"Rencananya untuk bus lama itu untuk UMKM dan informasi tentang pariwisata. Nanti tempatnya akan berada di kawasan Kayutangan. Bus itu nantinya bisa bergerak, atau juga terparkir," ujar Sutiaji.
Sementara itu, desainer Bus Macito Hasan Muda Nasution menambahkan, sebelum membuat desain kendaraan tersebut ia telah melakukan riset terlebih dahulu terkait sejarah di wilayah Kota Malang.
Berdasarkan hasil riset yang dilakukan, di wilayah Kota Malang ditemukan banyak bangunan yang memiliki nuansa gotik. Unsur-unsur tersebut dimasukkan dalam desain bus, termasuk gambar relief Singo Edan yang merupakan julukan bagi klub sepak bola Arema FC.
"Dari hasil riset saya, banyak landscape bangunan Belanda dengan desain gotik, saya coba masukkan itu. Termasuk juga saya masukkan unsur Singo Edan dalam desain relief pagarnya," kata Hasan.
Bus Macito merupakan salah satu fasilitas yang diberikan oleh Pemerintah Kota Malang untuk para wisatawan baik dari dalam negeri maupun mancanegara. Bus tersebut rencananya beroperasi setiap hari dan tidak dipungut biaya.
Bus Macito lama, memiliki beberapa rute wisata yang melintasi kawasan budaya di wilayah Kota Malang, diantaranya adalah Gereja Katedral di Kayutangan dan kawasan Ijen. (*)