Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa vaksinasi anak bagus untuk memulai sekolah tatap muka guna menghindari skill sosialisasi anak yang hilang.
Dengan anak-anak divaksin ini diharapkan bisa mulai sekolah tatap muka. Karena selama 2 tahun sekolah daring tentu ada skill yang hilang, terutama untuk sosialisasi, khususnya kehidupan sosial dengan teman-teman sebayanya, kata Menko Airlangga saat mengunjungi Sentra Vaksinasi Serviam di sekolah Santa Ursula Jakarta, Selasa.
Sentra Vaksinasi Serviam (SVS) yang digagas oleh alumni 3 sekolah yang terdiri dari Sekolah Santa Theresia, Sekolah Santa Ursula, dan Sekolah Santa Maria telah melakukan vaksinasi kepada kelompok lansia di atas 60 tahun, tenaga pendidik, tokoh agama, dan difabel.
Selain itu, vaksinasi juga dilakukan kepada masyarakat kelompok usia di atas 50 tahun sejak 31 Mei 2021, kelompok usia di atas 18 tahun sejak 9 Juni 2021, kelompok usia di atas 12 tahun sejak Juli 2021, dan kelompok usia 6 sampai 11 tahun sejak Desember 2021. Khusus kelompok usia 6-11 tahun, target vaksinasi harian sebesar lebih dari 350 penerima vaksinasi.
Sentra Vaksin Serviam ini flow-nya baik, apalagi didukung dengan IT System yang baik terkait dengan entry data. Ini mungkin bisa menjadi solusi dan direplikasi di tempat lain, ujar Airlangga.
Airlangga mengatakan adanya vaksinasi yang ditargetkan kepada kelompok anak usia 6 sampai 11 tahun ini meningkatkan laju rata-rata harian vaksinasi di Indonesia. Total sebanyak 2.324.644 dosis telah disuntikan kepada anak usia 6-11 tahun.
Ke depannya, sentra vaksinasi yang lebih mobile dibutuhkan agar semua masyarakat bisa segera divaksinasi, tuturnya.
Adapun pemerintah telah melakukan vaksinasi secara bertahap kepada kelompok tenaga kesehatan, lansia, dewasa, ibu hamil, remaja, hingga kini diperluas kepada kelompok anak-anak usia 6 sampai 11 tahun.
Hingga 27 Desember pukul 18.00 WIB, total vaksinasi dosis 1 tercatat sebanyak 157.246.796 dosis atau 75,5 persen dari target, sedangkan vaksinasi dosis 2 tercatat sebanyak 111,168,620 dosis atau 53,38% persen dari target. (*)