Surabaya (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Timur mengungkap sebanyak 35 kasus peredaran narkoba dengan menangkap 50 tersangka sepanjang tahun 2021.
"Dari target 24 pengungkapan, BNNP Jatim dapat mengungkap 35 kasus peredaran narkoba dengan menangkap 50 tersangka sepanjang 2021," kata Kepala BNNP Jatim Brigjen Pol Mohamad Aris Purnomo di Surabaya, Jumat.
Jumlah tersebut menurun dibandingkan pada tahun 2020, di mana BNNP Jatim mampu mengungkap 54 kasus dan menangkap 68 pengedar narkoba.
Adapun barang bukti yang disita dari tangan tersangka sepanjang tahun 2021 adalah 10.107,396 gram sabu-sabu dan 11.464,95 ganja.
Pada tahun 2021, lanjut Brigjen Aris, pihaknya juga mengungkap dua kasus Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).
"Kami menyelesaikan dua kasus TPPU. Harapan kami bahwa nanti harta yang disita bisa dirampas untuk negara," katanya.
Menurutnya, harta yang disita dari TPPU tersebut bisa digunakan untuk kegiatan Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) selanjutnya.
Harapan pada 2022 dapat terus mengungkap kasus TPPU lain dengan aset yang lebih besar. Kasus narkoba tidak akan jerah jika tidak disita asetnya. Asetnya kita sita dan disumbangkan ke negara," ujarnya.
Hal lain yang dapat diselesaikan BNNP selama tahun 2021 adalah program Desa Bersinar. Program Desa Bersinar merupakan sebuah proyek nasional.
"Pada program ini masing-masing BNNK menggarap dua desa bersinar, sementara BNNP ada dua desa bersinar," katanya.
Brigjen Aris menyatakan melalui program Desa Bersinar pihaknya berupaya menggelorakan ketahanan keluarga.
"Sementara ini kita banyak fokus ke Desa Bersinar. Di program tersebut fokus ke pelajar SMP, dan ibu rumah tangga dengan memberikan sejumlah pelatihan keterampilan," katanya. (*)
BNNP Jatim ungkap 35 kasus peredaran narkoba sepanjang tahun 2021
Jumat, 24 Desember 2021 14:13 WIB
Kami menyelesaikan dua kasus TPPU. Harapan kami bahwa nanti harta yang disita bisa dirampas untuk negara