Lumajang (ANTARA) - Bupati Lumajang Thoriqul Haq dan Wakil Bupati Indah Amperawati menggunakan helikopter untuk memantau wilayah terdampak awan panas guguran Gunung Semeru di Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, karena akses jalur darat terputus.
"Saat ini, saya bersama Bunda Indah menuju ke Kecamatan Pronojiwo dan akan menginap hingga besok Kamis (9/12)," kata Bupati Lumajang yang biasa dipanggil Cak Thoriq, Rabu.
Akses utama menuju Kecamatan Pronojiwo terputus usai jembatan Gladak Perak yang berada di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, ambruk diterjang awan panas guguran dan lahar dingin Gunung Semeru pada Sabtu (4/12).
Sehingga akses tercepat untuk mencapai lokasi bencana di beberapa desa yang berada di Kecamatan Pronojiwo harus menggunakan helikopter.
"Kami ke Pronojiwo akan memastikan penanganan bencana dan para korban berjalan dengan cepat dan tanggap," tuturnya.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang mencatat ada empat desa yang terdampak awan panas guguran Gunung Semeru yakni Desa Pronojiwo, Desa Oro-oro Ombo, Desa Sumberurip, dan Desa Supiturang.
Sementara itu, jalan alternatif antara Kecamatan Pasirian-Tempursari direncanakan akan dibangun sebagai akses kendaraan roda empat usai ambruknya jembatan Gladak Perak yang menjadi penghubung Kabupaten Lumajang-Malang lewat jalur selatan.
Begitu akses tersebut bisa terbuka, maka jarak tempuh ke Kecamatan Pronojiwo lebih lama satu jam dibandingkan jalan normal dan mengenai mobilitas warga di Kecamatan Candipuro dengan Pronojiwo akan dibangun jembatan gantung sebagai akses jalan sementara.
Jembatan gantung tersebut digunakan untuk roda dua dan tiga, serta penanganan darurat seperti ambulans juga bisa melewati jalur tersebut.
Selanjutnya untuk pembangunan kembali jembatan Gladak Perak diperkirakan akan selesai selama waktu 9 bulan atau lebih sesuai kebijakan Presiden Joko Widodo melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat (PUPR).