Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono menyematkan baret ungu kepada 512 prajurit remaja Korps Marinir di tepi pantai Baruna, Malang Jawa Timur, Selasa.
"Banggalah menjadi prajurit Korps Marinir, karena kalian telah menjadi bagian dari satuan yang menjadi andalan bangsa dan negara," kata Kasal yang juga sebagai Warga Kehormatan Korps Marinir saat menyematkan baret ungu, dikutip dalam siaran persnya.
Ke-512 prajurit Jalasena "Letarung Samudera" remaja tersebut terdiri atas 17 personel Perwira Remaja AAL Angkatan 66, 149 personel Bintara Remaja PK XL/1, 148 personel Bintara Remaja PK XL/2, dan 198 personel Tamtama Remaja PK XL/2.
Untuk membangkitkan rasa hormat dan bangga serta penghargaan yang tinggi para prajurit Korps Marinir muda terhadap baret ungu Korps Marinir, dalam prosesi pemakaian baret Korps Marinir tersebut diperdengarkan pidato Presiden Soekarno pada saat penganugerahan Panji kepada Korps Komando AL dan pembacaan surat pesan terakhir Prajurit KKO AL Usman dan Harun.
Momentum sakral pemakaian baret oleh Inspektur Upacara kepada perwakilan peserta dilanjutkan dengan pengucapan janji sebagai prajurit Korps Marinir oleh seluruh prajurit Korps Marinir. Janji untuk senantiasa menjunjung tinggi jiwa korsa, kehormatan, dan jati diri prajurit Korps Marinir.
Tradisi pembaretan ini merupakan implementasi pembinaan personel Korps Marinir dari aspek kultural yang merupakan peristiwa penting di awal perjalanan seorang prajurit Korps Marinir.
Baret Ungu bagi seorang prajurit Korps Marinir merupakan kehormatan karena untuk memperolehnya diperlukan perjuangan yang sangat berat dengan cucuran keringat dan darah. Sebelumnya mereka harus menempuh Pendidikan Komando selama 90 hari yang meliputi tahap komando, tahap laut, tahap hutan, tahap Gerilya Lawan Gerilya, hingga tahap limed (lintas medan) sejauh 300 km.
Laksamana TNI Yudo mengingatkan agar para prajurit muda Korps Marinir menyadari bahwa warna baret ungu diilhami dari warna bunga Bougenville yang selalu gugur sebelum layu, melambangkan pengabdian prajurit Korps Marinir sebagai ksatria samudera yang selalu siap berkorban jiwa dan raga demi keutuhan dan kejayaan NKRI.
"Kesadaran inilah yang akan menuntun setiap langkah pengabdian dimanapun kalian berada sebagai petarung samudera Korps Marinir yang siap memberikan kemampuan terbaiknya dalam setiap palagan penugasan, loyalitas tanpa batas kepada TNI Angkatan Laut, TNI maupun bangsa dan negara," kata mantan Pangkogabwilhan I ini.
Yudo berpesan agar tetap bersikap ramah, beretika dan humanis dengan mengembangkan jiwa korsa positif dalam menjaga soliditas TNI dan Polri maupun dengan seluruh elemen masyarakat.
Dia juga berpesan agar mengisi kebanggaan dengan terus membina jiwa dan raga.
"Pertajam naluri dan tempur kemampuan tempur kalian, bagai keris samudera yang siap menghujam. Sehingga, dapat menjadi ksatria samudera yang siap tempur dengan penuh semangat pengabdian tanpa pamrih, patriot sejati penerus perjuangan prajurit Jalasena yang gagah berani, kebanggaan bangsa dan negara tercinta serta rakyat Indonesia," tegas Yudo.
Hadir dalam kegiatan pembaretan ini Pejabat Utama Mabesal, Para Pemimpin Kotama TNI AL Wilayah Surabaya, Para Danpasmar, Ketum Jalasenastri Ny. Vero Yudo Margono dan pengurus, Ibu Pengamat Militer Connie Rahakundini Bakrie, serta para pejabat Korps Marinir.