Surabaya (ANTARA) - Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins, menyaksikan penandatanganan dua kesepakatan dengan pemerintah maupun universitas di Provinsi Jawa Timur yang dilaksanakan di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Rabu malam.
"Senang sekali saya bisa menyaksikan penandatanganan dua nota kesepahaman (MoU) malam ini," ujarnya kepada wartawan ditemui usai berdialog dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Nota kesepahaman pertama, yakni dari perusahaan Inggris Shire Oak yang menyediakan solar panel dan listrik untuk Jawa Timur.
Sedangkan, kesepakatan kedua antara Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dan Universitas John Moores di Liverpool yang akan menindaklanjuti pengembangan sains dan taman teknologi.
Pada kedua kerja sama tersebut, kata dia, hampir dalam tahap pengoperasian dan langkah berikutnya adalah memastikan pengoperasiannya menjadi praktikal sekaligus memastikan program-program itu memberikan manfaat.
"Baik dalam sektor energi, sains dan pengetahuan teknologi seperti yang mereka janjikan," ucap Owen Jenkins.
Terkait target lokasi pengoperasian solar panel ia mengaku belum bisa menjelaskan detil, namun ingin memulai proyek tersebut sesegera mungkin usai bertemu dengan perwakilan Pemprov dan Pemerintah Pusat untuk memastikan bisa dimulai cepat.
Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menegaskan bahwa kesepakatan dengan ITS Surabaya terkait peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang pendidikan.
Ia juga menjelaskan upaya melakukan pembangunan dengan konsep ramah lingkungan oleh Pemerintah Inggris mendapat dukungan, antara lain untuk energi baru terbarukan melalui solar panel.
"Saya sudah sampaikan ke Pak Dubes, supaya diberi ruang dan dikembangkan, khususnya di daerah kepulauan. Energi baru dan terbarukan menjadi bagian penting untuk bisa menyiapkan green industry yang mengarah proses industri ramah lingkungan hingga mengurangi emisi," tuturnya.
Sebelum ke Grahadi, Dubes Owen juga telah menyaksikan penandatanganan kesepakatan antara perusahaan sosial asal Inggris dan Pengurus Cabang Muslimat Nahdlatul Ulama (PC Muslimat NU) Kota Surabaya terkait edukasi dampak polusi plastik, terutama popok bayi.
"Kerja sama ini sudah sekitar dua tahunan. Lalu juga tentang opsi penggunaan pampers ke popok balita. Harapannya mengurangi polusi air, terutama di Sungai Brantas," ujar Khofifah yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU tersebut. (*)