Madiun (ANTARA) - Pemerintah Kota Madiun, Jawa Timur melalui Dinas Pendidikan setempat menggelar tes antigen secara acak bagi siswa SD dan SMP yang mengikuti kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas guna mencegah penularan COVID-19.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Madiun Lismawati di Madiun, Kamis, mengatakan kegiatan tersebut menindaklanjuti arahan Wali Kota Maidi sebagai upaya deteksi dini untuk mencegah klaster sekolah.
"Termasuk juga untuk memastikan kesehatan siswa selama PTM terbatas berlangsung," ujar dia.
Sesuai data, sejauh ini ada 12 sekolah yang menjadi sasaran tes antigen acak. Syaratnya adalah lima persen dari total siswa seluruh kota. Artinya, tidak seluruh siswa dites antigen, melainkan satu sekolah hanya menyasar 40-50 siswa.
"Secara umum hasilnya aman semua, sehat, dan negatif semua," kata dia.
Ia menjelaskan berbekal dari hasil tersebut, Dinas Pendidikan Kota Madiun berani merekomendasikan pihak sekolah untuk memulai pembelajaran tatap muka bagi siswa jenjang SD kelas kecil 1, 2, 3, Taman Kanak-Kanak, dan PAUD.
Selain itu, status Kota Madiun yang telah masuk masuk level 1 berdasarkan hasil asesmen Kementerian Kesehatan (Kemenkes), membuat PTM terbatas bagi siswa kelas 1-3 bisa dilaksanakan dengan protokol kesehatan (prokes) ketat.
Pihaknya berharap tes antigen acak tersebut sebagai upaya bersama untuk menekan penyebaran COVID-19 di Kota Madiun, utamanya di sektor pendidikan.
"Semoga anak-anak sehat semua sehingga pembelajaran bisa aman dan nyaman," katanya.
Tercatat, secara keseluruhan di Kota Madiun kasus konfirmasi COVID-19 hingga Kamis mencapai 7.264 orang. Dari jumlah itu, 6.752 orang di antaranya telah sembuh, nol orang dalam perawatan, nol orang isolasi mandiri, satu orang isolasi terpadu, dan 511 orang meninggal dunia.
Tambahan kasus per Kamis ini, konfirmasi baru satu orang, sembuh nihil, dan meninggal dunia nihil. Setelah sehari tercatat nol kasus aktif pada Rabu (3/11), tambahan konfirmasi COVID-19 kembali terjadi per Kamis (4/11) sebanyak satu pasien.
Pemkot Madiun meminta warga tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penularan COVID-19.