Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, menggencarkan vaksinasi COVID-19 dengan sasaran warga lanjut usia serta pelajar sebagai upaya percepatan vaksinasi serta mengantisipasi penyebaran COVID-19 saat kegiatan pembelajaran tatap muka.
"Untuk lansia kita sudah di atas empat puluh persen dan dosis vaksin kita aman dalam satu bulan ke depan," kata Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana di Kediri, Rabu.
Ia mengatakan, vaksinasi memang perlu dilakukan, namun protokol kesehatan juga tetap ditegakkan. Masyarakat juga diharuskan tetap mematuhi untuk mengenakan masker, jaga jarak serta rajin mencuci tangan, sebagai upaya pencegahan penyebaran virus tersebut.
"Jadi kunci melawan COVID-19 atau berdampingan dengan COVID-19 hanya dua, yang pertama adalah masker, yang kedua adalah melakukan vaksinasi. Alhamdulillah per hari ini untuk dosis satu kita sudah di atas 50 persen, khusus dosis dua kita masih agak rendah," kata Mas Bup sapaan akrab Bupati Kediri tersebut.
Untuk vaksinasi pelajar juga digencarkan karena saat ini sudah aktif kegiatan pembelajaran tatap muka di Kabupaten Kediri. Vaksinasi bukan hanya untuk sekolah di bawah naungan Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri saja, melainkan juga yang di bawah Kementerian Agama Kabupaten Kediri.
Bupati juga sempat memantau pelaksanaan vaksinasi COVID-19 untuk dosis kedua di MAN 2 Kediri, Kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri. Ada sekitar 1.300 dosis yang disiapkan untuk vaksinasi kedua di sekolah tersebut dengan sasaran utama pelajar.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati juga mengapresiasi masuknya MAN 2 Kediri dalam nominasi Adiwiyata Nasional sebagai madrasah atau sekolah dengan lingkungan yang bersih dan sehat.
"Tadi ada beberapa catatan sedikit termasuk salah satunya dari pihak sekolah, yakni pengelolaan sampah di sekolah masih belum maksimal. Kami minta dinas lingkungan hidup segera lakukan sosialisasi dan masuk ke program TPS3R ke MAN 2," kata dia.
Di Kabupaten Kediri, data hingga Selasa (26/10) terdapat 14.063 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19. Ada 12.840 orang telah sembuh, terdapat 1.196 orang telah meninggal dunia, dan 27 orang masih dirawat. (*)