Surabaya (ANTARA) - Pelajar SMA/SMK atau sederajat yang menerima beasiswa pendidikan di Kota Surabaya, Jawa Timur, saat ini masih proses pendataan atau singkronisasi data antara Pemprov Jatim dan Pemkot Surabaya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Surabaya, Selasa, mengatakan, sesuai dengan arahan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Pemkot Surabaya siap memberikan data pelajar SMA/SMK dari keluarga masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) kepada Pemprov Jatim apabila dibutuhkan.
"Saya yakin, visi dan misi yang diambil oleh Pemprov Jatim dipastikan seirama dengan Pemkot Surabaya," katanya.
Menurut dia, sinkronisasi data ini penting untuk menyelaraskan kebijakan Pemkot Surabaya agar sejalan dengan kebijakan Pemprov Jatim dan Pemerintah Pusat.
Apalagi, lanjut dia, antara pemkot dengan pemprov dan pemerintah pusat, tidak bisa berjalan sendiri-sendiri, sehingga diperlukan kerja sama seperti halnya sinkronisasi data.
"Kalau ini (data) sudah terbuka kita akan lebih mudah memberikan bantuan. Nah, itu totalnya berapa saja di masing-masing sekolah, datanya nanti masuk ke provinsi. Sehingga ketika pemkot memberikan bantuan, supaya lebih mudah tersalurkan," katanya.
Eri mengatakan pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak terkait hal ini di ruang wali kota Surabaya pada Senin (18/10).
Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya ini sebelumnya menyatakan, pemkot sudah memasukkan anggaran senilai Rp47 miliar untuk beasiswa pelajar jenjang SMA/SMK sederajat ke dalam Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA PPAS) RAPBD Surabaya 2022.
Ia menjelaskan, formula beasiswa yang disiapkan itu sama seperti Bantuan Operasional Pendidikan Daerah (Bopda) untuk jenjang SD dan SMP. Harapannya, anak dari keluarga MBR baik jenjang SD, SMP maupun SMA/SMK mendapatkan akses pendidikan yang sama.
"Jadi seperti BOPDA untuk SD-SMP dan kita lakukan untuk SMA/SMK. Jadi semuanya agar mendapatkan pendidikan yang maksimal," ujarnya.
Eri menyatakan, beasiswa senilai Rp47 miliar itu direalisasikan dalam bentuk seragam dan SPP bagi pelajar dari keluarga MBR. Saat ini, kata dia, Pemkot bersama DPRD Surabaya juga tengah mematangkan dalam pembahasan RAPBD 2022. (*)