Kediri (ANTARA) - Perajin batik di Kota Kediri, Jawa Timur, berinovasi dengan menonjolkan landmark Kota Kediri untuk motifnya, sehingga mampu menarik perhatian pembeli dari luar kota.
Kasiana, perajin batik asal Kelurahan Dandangan, Kota Kediri mengaku berkreasi dengan memuat motif Panji Galuh, Jembatan Brawijaya, Topeng Panji, Macan Putih, Getuk Pisang hingga Tahu Kuning.
"Kami berkreasi dengan membuat motif batik yang cantik dan menarik. Jadi, membuat batik dengan menonjolkan landmark Kota Kediri dan ternyata mampu menarik perhatian pembeli dari luar kota," katanya di Kediri, Sabtu.
Anna mengaku menekuni usaha pembuatan batik sejak tahun 2007 dan di tahun 2012 baru memulai mengurus izin usahanya.
Saat kepengurusan berkas usahanya itu, dirinya mendapatkan bantuan Pemerintah Kota Kediri sehingga pengurusan gratis hingga tuntas.
"Saya sangat berterimakasih dengan Disperdagin dan Dinkop UMTK Kota Kediri yang telah memperhatikan UKM mulai dari nol," ujar dia.
Ia menilai, peran Pemkot Kediri juga sangat besar untuk mendorong perkembangan dunia usaha seperti membuat batik.
"Peran Pemkot Kediri dalam perkembangan IKM dan UMKM ini sangat penting. Saya sudah merasakan sendiri bagaimana susahnya mengurus berbagai perizinan. Alhamdulillah berkat bantuan Pemkot Kediri semuanya berjalan lancar," kata Kasiana yang juga Ketua Paguyuban Pengrajin Batik Kota Kediri ini.
Pemilik batik "Wecono Asri" ini juga berharap kepada para pembatik Kota Kediri untuk terus semangat dan terus berkreasi membuat batik.
"Siapa lagi yang akan mengangkat batik kalau bukan kita. Yang terpenting terus berkreasi, jika ada peluang apapun misalnya pameran langsung kita keluarkan," ujar dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri Tanto Wijohari mengatakan untuk membantu IKM di Kota Kediri, pihaknya juga membuat beragam terobosan.
"Memang pandemi yang sudah berlangsung cukup lama ini menjadi tantangan serius bagi para pelaku IKM. Disini Pemkot Kediri berperan memberikan dukungan kepada para IKM guna mendorong pertumbuhan ekonomi, mengingat peran IKM cukup besar pada perekomian di Kota Kediri," ujar dia.
Tanto juga menambahkan, Pemkot Kediri berkolaborasi dengan marketplace Shopee Indonesia untuk menyelenggarakan program edukasi Sobat UKM Shopee. Program ini bertujuan untuk memperluas pelaku UKM/IKM yang onboarding di marketplace.
"Kami juga telah memberikan workshop untuk mendukung percepatan 'go digital'. Promosi juga akan kami bantu melalui media massa dan media sosial. Ada juga fasilitasi gratis pengurusan sertifikat halal dan merek untuk memperkuat daya saing (competitiveness) produk lokal," kata Tanto.
Ia juga berpesan kepada para IKM untuk jangan menyerah dan putus asa dengan pandemi COVID-19, karena kerja keras dan perjuangan tidak akan menghianati hasil.
Pemkot Kediri juga mengadakan acara "Batik Corner" yang diselenggarakan di Atrium Utama Kediri Town Square, mulai Jumat-Minggu (1-3/10). Acara ini menjadi ajang pameran batik karya perajin batik Kota Kediri, sekaligus langkah pemulihan perekonomian di Kota Kediri di tengah pandemi COVID-19.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar sebelumnya juga memberikan masukan agar para pembatik lebih kreatif dalam pemasaran saeperti memanfaatkan daring. Ia juga berharap para perajin batik di Kota Kediri tetap semangat berkarya kendati saat ini masih pandemi COVID-19.