Surabaya (ANTARA) - Warga Kota Surabaya diminta untuk tidak euforia atau perasaan gembira yang berlebihan dengan adanya berbagai kelonggaran sebab COVID-19 masih ada meskipun kasusnya saat ini menurun sedikit demi sedikit.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita di Surabaya, Kamis, mengingatkan, sampai sekarang masih ada warga Surabaya yang dirawat di rumah sakit karena kena terpapar COVID-19.
"Artinya COVID-19 itu masih ada, bukan berarti sudah hilang, jadi harus tetap jaga protokol kesehatannya," kata Feny-sapaan Febria Rachmanita.
Feny juga memastikan bahwa saat ini warga yang kena COVID-19 dan dirawat di rumah sakit adalah warga yang belum melakukan vaksin. Makanya, Feny mengaku selalu meminta kepada kepala puskesmas dan para camat dan lurah untuk mencari orang-orang yang belum divaksin, karena dia sangat rentan untuk tertular.
"Jadi, bagi warga Surabaya yang belum divaksin, ayo segera vaksin, kita banyak menyediakan tempat vaksin untuk warga, supaya herd immunity di Surabaya bisa segera tercapai," ujarnya.
Feny juga menjelaskan bahwa pihaknya mulai mengkhawatirkan penerapan prokesnya di ruang publik seperti tempat kuliner dan juga bioskop.
Ia mempersilhakan warga makan di restoran atau tempat makan lainnya, tapi setelah makan langsung memakai masker, jangan sampai lupa pakai masker lalu ngobrol dengan teman-temannya.
"Silahkan juga nonton bioskop tapi jangan sampai makan di dalam dan pihak pengelola bioskop harus menyediakan HEPA filter, sekali lagi tolong jaga prokesnya, jangan sampai Surabaya kena gelombang ketiga," katanya. (*)
Warga Surabaya diminta tidak tanggapi berlebihan dengan adanya berbagai kelonggaran
Kamis, 30 September 2021 9:49 WIB
Artinya COVID-19 itu masih ada, bukan berarti sudah hilang, jadi harus tetap jaga protokol kesehatannya