Surabaya (ANTARA) - Industri makanan mendorong jajanan tradisional produk usaha mikro kecil menengah (UMKM) hasil kreasi ibu-ibu milenial untuk bersaing di pasar modern.
Salah satunya dengan menyediakan bahan-bahan baku pembuatan jajanan tradisional yang berkualitas, seperti tepung ketan dan tepung beras yang diproduksi oleh perusahaan makanan FKS Food Sejahtera melalui brand Bola Deli.
"Dulu kue tradisional dianggap tidak menarik bagi kaum muda karena tampilan dan rasanya kurang kekinian, tidak tahan lama, selain cara pembuatannya ribet," kata Marketing Manager Bola Deli Dwi Rahayu melalui keterangan tertulis yang diterima wartawan di Surabaya, Selasa.
Menurutnya, dengan bahan baku yang berkualitas, rasa dan bentuk aneka jajanan tradisional bisa bersaing dengan kue-kue modern di pasaran.
Chef Bola Deli Devina Hermawan menandaskan, kreativitas masyarakat dalam mengolah jajanan tradisional Indonesia bisa dilakukan dengan memodifikasi sajian tersebut tanpa menghilangkan bahan utama dalam proses pembuatannya.
"Misalnya, klepon yang diisi dengan cokelat atau keju, gemblong yang dibalut dengan the hijau atau green tea. Bahkan, kini banyak pelaku usaha kecil yang juga membawa hidangan tradisional ke dalam bentuk modern seperti kue ulang tahun ataupun dipadukan dengan cake modern," katanya.
Membuat fusion Indonesian snack, lanjut Devina, juga bisa membuka peluang bagi para pelaku UMKM untuk menyajikan sajian unik dengan tetap menonjolkan jajanan asli khas Indonesia yang laku di pasar modern.
"Untuk menghasilkan kue-kue yang enak tentunya tidak terlepas dari peran bahan utama yang digunakan. Pastikan bahan-bahan tepungnya memiliki kualitas yang lembut, putih dan wangi alami supaya menghasilkan kue dengan cita rasa yang berbeda," tuturnya.