Surabaya (ANTARA) - Diskominfo bekerja sama dengan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Surabaya serta para pemangku kepentingan saat ini telah menyiapkan aplikasi pencari kerja (pencaker).
yang menghubungkan antara pencari pekerjaan dengan perusahaan melalui sistem.
"Intinya aplikasi itu untuk mempermudah, lebih terbuka pencari kerja di Surabaya dari keahlian yang secara formal maupun informal," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Surabaya M. Fikser di Surabaya, Rabu,
Ia menjelaskan, data para pencaker ini berasal dari seluruh warga Surabaya yang pernah menyampaikan surat atau lamaran kerja ke Pemerintah Kota Surabaya. Selain itu, juga berasal dari hasil survei pemutakhiran data di lapangan.
"Warga penghasilannya di bawah Rp7 juta dalam satu anggota keluarga itu yang kami akseskan dengan perusahaan-perusahaan," katanya.
Artinya, Fikser menyebut, aplikasi ini diprioritaskan bagi warga Kota Surabaya yang penghasilannya masih di bawah Rp7 juta dalam satu keluarga. Ketika nanti perusahaan yang ada di Surabaya membutuhkan tenaga kerja, bisa langsung mengakses aplikasi tersebut.
"Jadi kalau perusahaan butuh tenaga kerja apa saja, dia bisa mengakses itu. Dalam aplikasi tenaga kerja itu juga bisa menampilkan daftar para pencari kerja beserta lulusan maupun keahlian dari masing-masing pencari kerja itu," katanya.
Fikser mencontohkan, perusahaan A membutuhkan tenaga security atau petugas keamanan. Maka, perusahaan A langsung bisa memilih daftar pencari kerja dalam aplikasi itu sesuai dengan bidang keahlian yang dibutuhkan.
"Jadi perusahaan bisa memilih bahwa dia butuhnya apa," ujar pria kelahiran Serui, Papua ini.
Menurut dia, peran Disnaker juga penting dalam meningkatkan skill dari para pencari pekerja. Harapannya, ketika ada perusahaan yang membutuhkan pekerja dengan keahlian khusus, maka pencari kerja itu bisa diterima.
"Ketika ada perusahaan yang membutuhkan pekerja tapi skillnya kurang, itu kemudian menjadi kewenangan Disnaker untuk meningkatkan skill dari para pekerja," katanya.
Meski demikian, Fikser memastikan, bahwa aplikasi ini tak hanya disiapkan untuk menghubungkan pencari kerja dengan perusahaan yang membutuhkan keahlian khusus. Sebab, bidang pekerjaan lain yang tak perlu keahlian khusus juga tersedia di aplikasi tersebut.
"Seperti contohnya, cleaning service atau office boy dan sebagainya, itukan tidak perlu skill khusus. Tetapi ada juga yang butuh skill khusus, kita juga sudah siapkan," ujarnya.
Mantan Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya ini berharap, seluruh stakeholder atau perusahaan di Kota Pahlawan dapat memberikan kuota bagi pencari kerja asal Kota Surabaya. Makanya, Disnaker Surabaya juga terus pro aktif mendorong perusahaan-perusahaan.
"Jadi semua proses pembangunan atau apa saja di Surabaya, dia (stakeholder) diharapkan dapat menggunakan tenaga kerja asal Surabaya. Tenaga kerja itulah yang nanti disiapkan sesuai dengan kebutuhan dengan aplikasi," kata Fikser.
Fikser menambahkan, aplikasi tersebut nantinya bakal segera dilaunching jika sudah rampung. Ia menargetkan, aplikasi ini dapat selesai dalam waktu seminggu ke depan.
"Kita sedang kerjakan. Sekitar seminggu lagi selesai. Kalau sudah selesai, nanti kita juga berikan nama aplikasi tersebut," katanya. (*)