Pasuruan (ANTARA) - Muhammad Iman Faisal (23), salah seorang santri dari Pondok Pesantren Al-Arif Gempol-Pasuruan mengenang kisahnya saat merasakan langsung manfaat program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).
Ia menceritakan saat dirinya harus terbaring lemah di Puskesmas lantaran demam tinggi yang ia rasakan. Beruntung Faisal, sapaannya, telah memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS) sejak lama.
Sebelumnya, ia merasakan pusing yang hebat disertai rasa mual. Usai menjalani perawatannya di Puskesmas setempat, keadaan Faisal jauh lebih baik. Ia mengaku bisa kembali beraktivitas seperti sedia kala.
"Pernah sakit demam waktu itu, terus saya diantar ke Puskesmas sama ustadz yang di pondok. Saya bilang kalau saya sedang pusing dan seperti mau muntah. Saya ingat kalau saya punya BPJS (Kartu Indonesia Sehat, red), akhirnya saya bawa kartunya. Sampai sana suruh rawat inap karena kondisi saya yang demam tinggi. Tiga hari di sana saya sudah boleh pulang, kondisi saya juga sudah mendingan," ungkap Faisal.
Tak hanya Faisal, sang ibu, Samulik (50) juga pernah merasakan kebaikan dari program JKN-KIS. Sejak pertengahan 2018 silam, Samulik menjalani operasi Batu Empedu di Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) Dr. Ramelan Surabaya.
Menurut Faisal, ibunya sempat ragu dan memilih pengobatan alternatif lantaran biaya operasinya yang begitu tinggi. Namun, adanya dorongan dari pihak keluarga membuat Samulik ikhlas memilih jalan operasi.
Selama perawatan ibunya, Faisal hanya mengandalkan tuah dari program JKN-KIS. Hingga Samulik pulang tak ada biaya sepeser pun yang ditagihkan dari pihak rumah sakit.
“Ibu saya juga pernah masuk rumah sakit karena operasi Batu Empedu. Dulu hampir tidak mau dioperasi karena kepikiran biayanya yang mahal. Sempat beberapa kali milih pengobatan alternatif juga. Tapi karena keluarga banyak yang mendukung, akhirnya ibu mau. Satu minggu di rumah sakit, alhamdulillah ibu saya mulai membaik. Sampai jadwal kepulangan, gak ada biaya yang ditagihkan dari pihak rumah sakit. Saya senang karena BPJS membantu ibu saya kembali sembuh,” terangnya.
Kini, sang ibu telah tersenyum kembali. Faisal amat puas dengan segala pelayanan yang diberikan oleh Puskesmas maupun rumah sakit saat itu. Ia berharap ketakutan orang-orang akan biaya yang mahal saat mengakses fasilitas kesehatan bisa hilang secara perlahan. Faisal juga mengajak para peserta lain untuk selalu rutin membayar iuran.
“Sekarang ibu saya sudah sehat kembali. Pinggangnya gak lagi jadi keluhan. Dulu operasinya berjalan lancar, dokter gak minta sedikit pun uang. Sekarang ini serba enak, mau ke rumah sakit sudah gak bingung biaya karena ada BPJS (Kesehatan). Yang penting rajin saja membayar iuran,” tuturnya. (*)
Sempat jalani rawat inap hingga operasi, JKN-KIS buat ibu dan anaknya tersenyum kembali
Rabu, 29 September 2021 9:44 WIB