Surabaya (ANTARA) - Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Iwan Syahril mengungkapkan Kebutuhan guru di Indonesia saat ini mencapai 1 juta formasi.
"Kebutuhan guru di Indonesia saat ini mencapai 1 juta formasi. 506 ribu formasi di antaranya akan diperebutkan bagi para peserta PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja)," kata Iwan saat meninjau seleksi PPPK tahap 1 di SMKN 1 Surabaya, Senin.
Iwan mengatakan dalam kunjungan tersebut pihaknya mendorong dan mendukung guru honorer agar bisa menjalani tes dengan baik dan lulus dengan baik, sehingga dapat memperbaiki kondisi kerja dan meningkatkan kualitas.
Lebih lanjut, Iwan menjelaskan dalam tahap seleksi PPPK ini ada tiga tahap yang dilakukan. Di tahap 1, seleksi difokuskan bagi GTT sekolah negeri dengan keilmuan linier.
Selanjutnya tahap 2 yang difokuskan bagi GTT antar sekolah dalam satu provinsi dan terakhir tahap 3 akan difokuskan bagi masyarakat umum.
"Kita berharap tahap 1 ini banyak yang lulus. Jadi semakin sedikit yang ikut tahap 2 dan 3. Tapi jika ada formasi yang belum terisi dan belum diajukan pemerintah, bisa dimaksimalkan di tahun depan. Dengan begitu sekolah kita memiliki guru dan kondisi kerja yang semakin baik, layanan pendidikan juga semakin baik," ujarnya
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Jatim Wahid Wahyudi menuturkan ada sebanyak 27.278 guru tidak tetap (GTT) SMA/SMK dan SLB di wilayah setempat yang mengikuti tes uji kompetensi (TUK) calon guru PPPK yang digelar di SMAN 4 Surabaya, SMAN 5 Surabaya dan SMKN 1 Surabaya.
Seleksi PPPK berlangsung pada 13-17 September 2021 dalam 2 sesi, khususnya untuk Seleksi Kompetensi 1.
Seleksi Kompetensi 1 PPPK Guru sesi 1 berlangsung pukul 7.00-10.50, sedangkan sesi 2 dilaksanakan pukul 13.00-16.50.
"Pada seleksi TUK PPPK kali, materi yang diujikan meliputi Kompetensi Teknis, Kompetensi Manajerial, Kompetensi Sosial Kultural, dan wawancara secara daring dengan mengisi pertanyaan," katanya.
Wahid mengungkapkan jumlah guru honorer yang saat ini dimiliki Jatim mencapai 15.109 orang. Sedangkan formasi yang diberikan Kemendikbud sebanyak 11.220.
"Jadi ini akan sangat mengurangi GTT yang ada di Jawa Timur," ujar dia.
Mantan Kepala Dinas Perhubungan Jatim itu mengatakan jika seleksi kompetensi PPPK masih tersisa di tahap 1, maka akan dilakukan seleksi tahap 2 pada Oktober mendatang.
Adapun peserta berasal dari guru tidak tetap yayasan (GTY) yang tercatat di dapodik serta masyarakat umum yang memiliki sertifikat pendidik.
"Jika tahap 2 ada sisa formasi maka akan dilanjutkan di bulan Desember. Namun jika target 11.220 sudah terpenuhi maka (seleksi) hanya di tahap 1," ujarnya.
Selain itu, meski seleksi PPPK hanya diperuntukkan bagi GTT, namun jika Pemprov mengusulkan ke Kemendikbud agar jika dilakukan rekrutmen PPPK untuk PTT yang juga sangat dibutuhkan oleh sekolah di Jawa Timur.
"Kami juga mengusulkan kepada Kemendikbud jika (GTT) diterima (PPPK) akan ditempatkan di sekolah negeri juga akan ada PPPK yang ditempatkan di sekolah swasta," ucapnya. (*)