Surabaya (ANTARA) - Tiga mahasiswa S1 Fakultas Kedokteran dan pascasarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya memberikan edukasi kesehatan reproduksi kepada santri putri di SMP Al Izzah Batu, Jawa Timur.
Ketiganya adalah Cahyani Tiara, Safa Salsabila dan Nur Anisah R sedang melakukan program pengabdian masyarakat.
"Di pondok, saat jauh dari orang tua, masa penting kesehatan reproduksi memang perlu pendampingan yang baik," kata dosen pembimbing kegiatan pengabdian masyarakat tersebut Dr. Eighty Mardiyan K, dr, SpOG (K) melalui keterangannya, Senin mengatakan
Dr. Eighty mengatakan pengetahuan tentang menstruasi, pubertas, keputihan dan hal lain masih menjadi tanda tanya bagi santri putri yang baru mengalami akil baligh.
"Karenanya, sebagai insan akademis, kami mempunyai kewajiban untuk memberikan ilmu yang bermanfaat bagi santri putri, Dan para mahasiswa yang aktif dan kreatif juga diharapkan berperan," ungkapnya.
Tiara, Fasha dan Anisah bergantian memberi materi tentang pubertas, menstruasi dan keputihan bagi 235 santri putri SMP Al Izzah.
Menurut Dr. Eighty, antusiasme santri putri luar biasa. Banyak pertanyaan diajukan. Terutama tentang haid yang tak kunjung datang, nyeri haid maupun haid berkepanjangan.
Sementara, santri yang lain juga mengeluhkan temannya yang menjadi badmood, mudah tersinggung dan sensitif.
Setelah presentasi oleh mahasiswa, Dr. Eighty melayani pemeriksaan 16 santri yang memiliki keluhan. Hampir semua mengeluh tentang keputihan dan gangguan haid
Tentu saja, lanjutnya, selain pemeriksaan dilakukan edukasi berulang secara pribadi tentang pentingnya menjaga kesehatan reproduksi.
Termasuk tanda keputihan tak normal, gangguan haid, berapa kali harus ganti pembalut saat haid maupun cara cebok yang benar.
"Keputihan tak normal pasti hanya datang di saat tertentu. Misalnya sebelum dan sesudah haid, saat berhubungan dengan suami, dan saat dipertengahan siklus haid," katanya.
Ia juga memastikan keputihan yang berbau, gatal dan berubah warna kuning atau hijau, perlu mendapat perhatian khusus dan mungkin perlu pengobatan yang tepat.
Tim ini juga menyiapkan modul tentang kesehatan reproduksi yakni "Buku Saku tentang puber untuk aku dan kamu". Harapannya kelak digunakan para santri di pondok yang membutuhkan informasi tentang kesehatan reproduksi secara akurat.(*)