Surabaya (ANTARA) - Kegiatan vaksinasi secara massal yang digelar di Graha Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Kota Surabaya, Jawa Timur, Selasa, disertai dengan pemberian bantuan paket sembako kepada warga tidak mampu.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan dalam vaksinasi gabungan ini sudah disediakan kuota sebanyak 5 ribu vaksin jenis AstraZeneca. Sedangkan untuk juruvaksinnya, sebagian besar berasal dari jajaran Dinas Kesehatan Kota Surabaya.
"Tidak apa-apa, yang penting ini juga untuk warga Surabaya juga," kata Wali Kota Eri saat mendampingi Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meninjau vaksinasi massal di Unesa.
Vaksinasi dosis pertama yang digelar di Graha Unesa itu diperuntukkan civitas akademika dan masyarakat umum dalam rangka Dies Natalis ke-57 Unesa. Vaksin yang disiapkan sebanyak 5 ribu jenis AstraZeneca.
Selain pemberian vaksin, Unesa juga memberikan bantuan 500 paket sembako untuk masyarakat yang kurang mampu, donor plasma, donor darah dan menyediakan tabung plus isi oksigen dengan harga terjangkau. Selain masyarakat umum, pengemudi ojek daring pun turut mendapat kuota vaksinasi plus paket sembako.
Sementara itu, Rektor Unesa Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes., mengatakan bahwa kuota vaksinasi massal tersebut sebanyak 5.000 orang. Dari kuota itu, 2.000 kuota untuk masyarakat umum, termasuk pengemudi ojek yang juga mendapat 250 kuota dan 3.000 kuota, lainnya untuk mahasiswa dan civitas akademika Unesa.
"Karena antusiasime yang tinggi dari masyarakat, Unesa juga sempat membuka kuota lagi siangnya sebanyak 150 orang. Kita sosialisasikan dan tidak sampai dua jam, kuota langsung penuh pendaftar. Ini luar biasa," kata Prof. Nurhasan.
Ia memastikan bahwa program vaksinasi tersebut dapat terselenggara atas kerja sama Satuan Mitigasi Crisis Center (SMCC) Unesa dengan banyak pihak, mulai dari Pemprov Jawa Timur, Pemerintah Kota Surabaya, hingga Rumah Sakit di Surabaya hingga Puskesmas.
"Semoga ikhtiar bersama ini dapat membantu pemerintah dalam memotong rantai penularan COVID-19 di tengah masyarakat dan mencapai kekebalan yang diharapkan bersama," ujarnya.
Ia mengimbau, meski sudah mengikuti vaksin dosis pertama atau dosis kedua, masyarakat masih tetap harus menerapkan protokol kesehatan, menjalankan pola hidup bersih dan sehat, serta berolahraga sehat-bahagia secara berkala.
"Pokoknya, ikut vaksin dan imbangi dengan peningkatan imun dan iman, biar kita semua aman dan selamat," katanya.