Situbondo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Rabu, mulai menyalurkan bantuan beras kepada 77 ribu keluarga penerima manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) dan KPM Bansos Tunai (BST) selama penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Bupati Situbondo Karna Suswandi mengatakan bahwa bantuan beras kepada KPM PKH dan Bansos Tunai ini merupakan bantuan sosial dari Kementerian Sosial, dan penyalurannya melalui Perum Badan Urusan Logistik (Bulog).
"Ini adalah tindaklanjut dari upaya pemerintah dalam rangka meringankan beban rakyat selama penerapan PPKM. Untuk Kepala Bulog Bondowoso-Situbondo dan Forkopimda yang mewakili kami sampaikan terima kasih atas kehadirannya," kata Bung Karna, sapaan bupati, dalam sambutannya di acara penyaluran perdana bantuan beras PPKM darurat di Pendopo Kabupaten Situbondo.
Ia menjelaskan bahwa bantuan beras untuk KPM PKH dan KPM bansos tunai ini merupakan batuan stimulan di luar bantuan lainnya, dan penyalurannya oleh Bulog dan didampingi dari pendamping PKH.
"Ini bentuk perhatian pemerintah yang penyalurannya akan didampingi pendamping PKH. Oleh karena itu kami berharap KPM PKH dan KPM Bansos tunai memanfaatkan dengan baik. Jangan dilihat banyak sedikitnya," tuturnya.
Pimpinan Kantor Cabang Perum Bulog Bondowoso membawahi Situbondo, Moch Rudy Prasetya mengatakan bantuan beras untuk keluarga penerima manfaat PKH dan Bansos tunai itu atas instruksi dari Kementeria Sosial.
"Untuk Situbondo mendapat jatah atau alokasi sebanyak 77 ribu KPM, 45 ribu KPM BST dan sissanya untuk KPM PKH dan per orang dapat 10 kilogram. Alhamdulillah kami dapat sambutan baik dari pemerintah daerah, kami sampaikan terima kasih. Perlu diketahui bantuan beras ini diambilkan dari beras cadangan pemerintah, dan ini hasil penyerapan gabah Situbondo," ujarnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Sosial Kabupaten Situbondo, Samsuri mengemukakan, penyaluran bantuan beras perdana untuk KPM PKH dan bansos tunai ini sebagai penanda dimulainya disalurkannya bantuan beras, selama PPKM darurat.
"Penerima bantuan kami undang hanya beberapa orang saja sebagai simbolis, dan yang hadir hanya 30 orang, sesuai protokol kesehatan," ujarnya. (*)
