Gresik, Jatim (ANTARA) - Kepolisian Resor Kabupaten Gresik, Jatim kembali menggalakkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro di wilayah setempat, untuk mencegah lonjakan kasus terkonfirmasi COVID-19.
Kapolres Gresik, AKBP Arief Fitrianto, di Gresik, Kamis mengatakan, upaya menggalakkan kembali itu karena Gresik dikepung beberapa wilayah yang mengalami lonjakan, seperti Surabaya, Madura dan Bangkalan.
"Kami juga mengantisipasi mobilitas tinggi masyarakat dengan penjagaan dan pengetatan di pesisir Gresik. Mulai dari wilayah Mengare, Bungah hingga pesisir Lumpur dan Kroman," kata Arief, menjelaskan.
Alumni Akpol 2001 itu menekankan, PPKM difokuskan dengan menggalakkan kembali sosialisasi prokes di wilayah masing-masing, dan meningkatkan operasi yustisi, karena telah mengalami penurunan dari segi kuantitas maupun kualitas.
Sementara itu, Kadinkes Gresik, drg Saifudin Ghozali, mencatat laporan terkini terkait angka COVID-19 di Gresik saat ini adalah 2,39 persen, dari sebelumnya 2,34 persen, dan bed occupancy rate (BOR) atau keterisian tempat tidur sudah mencapai 41,67 persen, angka tersebut di dapat dari aplikasi situs daring yang ada di sejumlah rumah sakit
Ghozali menjelaskan, peningkatan kasus COVID-19 di Gresik ditengarai karena kejenuhan masyarakat mematuhi protokol kesehatan, meski pndistribusian vaksinasi Gresik saat ini menduduki rangkin 5, dimana sebelumnya Gresik berada di urutan ke-16.
"Kegiatan vaksinasi di wilayah terbanyak dilakukan Kecamatan Duduksampeyan, disusul Kedamean, Bungah, Kebomas dan Kecamatan Benjeng. Sedangkan Terendah Kecamatan Cerme dan Wringinanom." katanya.
Oleh karena itu, Ghozali, menegaskan bahwa pandemi belum berakhir, namun masyarakat sudah ada kejenuhan dan masih banyak masyarakat yang belum menerapkan prokes.
"Sosialisasi disiplin prokes melalui 3 pilar harus ditingkatkan kembali. Untuk menekan laju COVID-19 di Gresik," katanya
Sementara itu, laporan terkini data kasus COVID-19 dan sebarannya di Kabupaten Gresik per hari Kamis, terjadi tambahan kasus positif 20, dan konfirm selesai atau sembuh 7 orang, dan meninggal dunia 1 orang.
Total kasus mencapai 5757 positif, dengan 5310 kasus selesai/sembuh, 88 orang masih dirawat atau isolasi mandiri, dan 359 meninggal dunia. (*)