Gresik, Jatim (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gresik, Jawa Timur meluncurkan lima posko dan layanan konsultasi gratis selama 24 jam bagi masyarakat setempat yang terkena imbas pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat.
"Layanan dan posko ini adalah hasil kerja sama dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Gresik serta teman-teman dari Lembaga Amil Zakat (LAZ)," kata Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani di Gresik, Jumat.
Gus Yani, panggilan akrab Fandi Akhmad Yani mengatakan, untuk memperkuat mobilitas posko, Pemkab Gresik juga mengubah tiga mobil dinas untuk dijadikan ambulan.
Selain itu, juga merekrut relawan sosial, tenaga kesehatan dan pemulasaran jenazah untuk memperkuat rumah sakit rujukan, Puskesmas dan Rumah Sakit lapangan di Gelora Joko Samudro (Gejos).
“Dalam hal pemulasaran jenazah, kami bekerja sama dengan Ikatan Dokter Gresik dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Gresik untuk mentraining para relawan tentang pemulasaran jenazah, sesuai standar kesehatan dan syariat Islam. InsyaAllah Senin sudah bisa kami perbantukan ke rumah sakit rujukan. Selain itu, kami juga akan melatih cara-cara evakuasi kepada Satgas desa," katanya.
Gus Yani juga meminta para camat dan kepala desa agar turun ke masyarakat untuk menyosialisasikan protokol kesehatan dengan melarang berbagai kegiatan yang mengundang kerumunan, termasuk acara makan bersama.
Koordinator Posko, Zainal Abidin mengatakan, posko dan tim sudah siap menyalurkan bantuan logistik, dan total saat ini yang sudah disiapkan 6.100 paket sembako dan 4.000 paket obat-obatan.
“Kami selaku koordinator posko dan Lembaga Amil Zakat, juga menerima donasi dari para dermawan untuk mendukung kegiatan posko ini. Untuk sementara kami sudah menerima bantuan dari DMI Gresik dan Ikapete Gresik," katanya.
Zainal mengatakan, pihaknya akan tetap berkoordinasi dengan Satgas COVID-19, kepala desa dan camat setempat dalam menyalurkan bantuan. (*)