Surabaya (ANTARA) - Pelabuhan Paciran di Lamongan, Jawa Timur, yang dikelola Dinas Perhubungan provinsi setempat, siap menambah fasilitas berupa terminal kargo demi meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Nyono menargetkan fasilitas di Pelabuhan Paciran Lamongan bisa segera dioperasikan paling lambat akhir tahun ini.
"Sebelumnya, sejak tahun 2019, kami sudah menambah fasilitas berupa dermaga kargo," katanya kepada wartawan di Surabaya, Rabu.
Menurutnya, keberadaan dermaga kargo tercatat hingga pengujung tahun 2020 lalu sukses meningkatkan PAD hingga 400 persen.
Pelabuhan Paciran merupakan pelabuhan pengumpan yang beroperasi sejak tahun 2013. Semula hanya menyediakan tiga unit kapal angkutan feri roll on-roll off (roro).
Masing-masing melayani jasa penyeberangan tujuan Pulau Bawean, Jawa Timur, serta Pulang Pisang, Kalimantan Tengah dan Garongkong, Sulawesi Selatan.
Nyono mengungkapkan pendapatan dari operasional tiga unit kapal feri roro tersebut terbilang menurun, khususnya selama masa pandemi virus corona (COVID-19).
Rata-rata jumlah penumpang kapal selama masa pandemic COVID-19 berkisar antara 48 hingga 65 persen dari kapasitas di tiga unit kapal feri roro tersebut.
Sedangkan muatan kapal kargo justru tumbuh sebesar 17.571 ton di tahun 2020, dibanding ketika pertama kali dermaga kargo dioperasikan di tahun 2019, yang yang tercatat 9.709 ton.
Dari aktivitas di dermaga kargo itulah Pelabuhan Paciran berhasil meningkatkan PAD hingga sebesar 400 persen, menurut catatan di penghujung tahun 2020.
Sesuai arahan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, lanjut Nyono, diprediksi PAD Pelabuhan Paciran bisa semakin meningkat minimal hingga 800 persen jika menambah fasilitas baru berupa terminal kargo atau peti kemas.
"Saat ini sedang kami siapkan dengan memanfaatkan lahan yang masih luas di Pelabuhan Paciran. Diharapkan bisa segera beroperasi sebelum akhir tahun ini," katanya.