Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menyatakan jika fenomena super blood moon akan memengaruhi ketinggian gelombang laut di sejumlah wilayah Indonesia sehingga berpotensi menimbulkan banjir rob.
Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo, dalam keterangan tertulis yang diterima di Surabaya, Selasa, mengatakan angin yang berembus konsisten dengan kecepatan cukup tinggi hingga 46 km/jam di beberapa perairan di Indonesia mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang.
"Utamanya di Laut Jawa, Laut Flores, Laut Banda, Laut Arafuru, Perairan barat Sumatera, Perairan selatan Jawa hingga NTT dengan ketinggian gelombang mencapai 3 meter," katanya.
Bersamaan dengan itu, kata dia, adanya fenomena super blood moon berpengaruh terhadap kondisi pasang air laut maksimum yang berpotensi menyebabkan banjir pesisir (rob) di beberapa wilayah pesisir Indonesia.
"Di antaranya, Sumatera Utara, Batam, Banten, Jakarta, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, Maluku, Papua," ujarnya.
Ia mengatakan, potensi banjir rob ini berbeda waktu (hari dan jam) di tiap wilayah yang secara umum dapat mengganggu aktivitas keseharian masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam, dan perikanan darat.
"Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut serta memperhatikan update informasi cuaca maritim dari BMKG melalui, Call center 021-6546315/18, http://maritim.bmkg.go.id, Follow twitter dan Instagram @BMKGmaritim, atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat," katanya.
Lokasi dan Waktu potensi terjadinya banjir pesisir atau rob:
Sumatera Utara (26 Mei 2021)
Batam (26 Mei 2021)
Banten (28 – 30 Mei 2021)
Jakarta (28 – 30 Mei 2021)
Jawa Tengah (29 – 31 Mei 2021)
Kalimantan Barat (26 Mei 2021)
Sulawesi Utara (26 Mei 2021)
Maluku (26 Mei 2021)
Papua (26 Mei 2021)