Surabaya (ANTARA) - Salah satu usaha mikro kecil menengah (UMKM) bergerak di bidang fesyen di Kota Surabaya, Verrinza Design & Art, menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriyah/2021, banjir pesanan jilbab dan masker tulis.
"Alhamdulillah, menjelang Lebaran banjir pembeli, yang paling banyak terjual jilbab lukis instan dan masker. Hampir setiap hari kami melakukan pengiriman di dalam maupun luar kota," kata Pendiri UMKM Verrinza Design & Art, Catur Andriani di Surabaya, Selasa.
Busana, jilbab dan masker, adalah tiga dari sekian ragam produk UMKM yang berlokasi di Jalan Undaan Peneleh V Nomir 22, Surabaya.
Nindy-sapaan akrab Catur Andriani bercerita, pada momen menjelang Hari Raya Idul Fitri ini, produknya sangat banyak diminati oleh sejumlah kalangan terutama para ibu yang menggemari seni lukis, mulai dari jilbab instan (langsung pakai), busana casual, busana muslim, bahkan tak sedikit warga memborong masker lukis dengan jumlah yang cukup besar.
"Alhamdulillah, menjelang lebaran banjir pembeli, yang paling banyak terjual jilbab lukis instan dan masker. Hampir setiap hari kami melakukan pengiriman di dalam maupun luar kota," kata Catur.
Nindy mengatakan, terkadang beberapa pembeli yang sudah menjadi pelanggan setianya, tiba-tiba datang ke lokasi dengan membawa tas dan hijab. Di sana, mereka ingin tas dan jilbabnya dilukis sesuai dengan pesanan. Alhasil, beberapa hari kemudian, Nindy bersama tim berhasil mewujudkan keinginan pelanggan sesuai pesanan.
"Jadi kebanyakan gitu, biar kembar katanya. Saya juga layani, karena tidak sedikit ibu-ibu yang ingin tampil trendy dengan karya seni lukis," katanya.
Selain itu, Juara 3 Busana Pengantin Arva Award tahun 1995 ini menceritakan, karya miliknya dipastikan berbeda dengan karya seni lukis yang lain. Sebab, ia membuat gradasi warna di setiap titik lukisannya.
Bahkan, ia pun mengaku selama proses produksi mulai dari sketsa gambar, bloking hingga pewarnaan dilakukan secara mandiri. "Kami lakukan itu untuk menjaga kualitas, karena melukis itu dari hati dan mengerjakannya harus fokus tidak bisa digantikan," katanya.
Uniknya, untuk pengerjaan busana tidak hanya dilukis saja, tetapi juga dipasang payet dan manik-manik agar lukisan di atas kain itu terlihat lebih hidup dan menonjol. Perempuan berusia 45 tahun ini pun memastikan, untuk proeses pengerjaannya tidak membutuhkan waktu yang lama.
Menurutnya, untuk jilbab dalam satu hari dapat menyelesaikan satu pcs, sedangkan untuk masker dalam sehari bisa menyelesaikan sekitar lima buah. "Untuk baju, sekitar dua hari tergantung tingkat kerumitannya. Untuk sepatu tiga hari, dompet bisa satu hari," katanya.
Sementara itu, untuk harga masker berkisar antara Rp35 ribu – Rp75 ribu dan untuk harga jilbab lukis yakni Rp125 - Rp185 ribu. Selanjutnya, harga busana berkisar Rp250 ribu – Rp500 ribu.
Dia berharap ke depan, warga semakin antusias lagi membeli produk-produk lokal. Apalagi saat ini produk lokal dinilai memiliki kualitas yang tidak kalang dengan produk luar. Oleh sebab itu, Nindy pun terus melakukan promosi melalui sosial media agar karyanya semakin menjangkau di seluruh pelosok negeri. (*)
Jelang Idul Fitri, UMKM Verrinza Surabaya banjir pesanan jilbab dan masker lukis
Selasa, 11 Mei 2021 11:13 WIB
Alhamdulillah, menjelang lebaran banjir pembeli, yang paling banyak terjual jilbab lukis instan dan masker