Surabaya (ANTARA) - Proyek pembangunan dua bozem atau tempat penampungan air saat hujan deras di kawasan Tubanan dan Telaga Manukan, Kota Surabaya, Jawa Timur, dilanjutkan kembali setelah sebelumnya terhenti akibat pandemi COVID-19.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya Erna Purnawati di Surabaya, Selasa, mengatakan ada beberapa proyek yang direncanakan harus ditunda karena ada refocusing atau realokasi anggaran sebagai dampak pandemi COVID-19.
"Akibat refocusing anggaran, memang ada beberapa proyek yang harus ditunda. Namun, proyek yang bisa dikerjakan secara swakelola atau dikerjakan sendiri oleh Satgas PU, maka kami lanjutkan," kata Erna.
Menurut dia, ada banyak anggaran yang di-refocusing, namun Pemkot Surabaya tetap mengerjakan beberapa proyek yang bisa digarap secara swakelola atau kerjakan sendiri tanpa melalui lelang, seperti halnya pembangunan Bozem Tubanan dan Bozem Telaga Manukan.
Sedangkan proyek yang harus tertunda, lanjut dia, adalah proyek lanjutan box culvert dan jalan di sisi barat Surabaya, termasuk pula beberapa proyek pedestrian di sejumlah tempat.
Erna menjelaskan dua pembangunan bozem ini merupakan tindak lanjut inspeksi Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di awal-awal menjabat wali kota. Saat itu, ia mencoba menelusuri beberapa saluran yang menyebabkan genangan di wilayah Kantor Imigrasi Kelas 1 Tanjung Perak dan sekitarnya.
"Ternyata saat itu ada tanah luas yang bisa dijadikan bozem, sehingga Pak Wali Kota langsung meminta kami untuk membuat bozem di dua tempat yang berbeda. Kalau dua bozem ini sudah jadi, maka airnya tidak akan bersatu lagi di depan Imigrasi, sehingga genangan di wilayah Imigrasi itu bisa diantisipasi," katanya.
Ia memastikan, pembangunan dua bozem itu terus dilakukan pengerukan oleh Satgas Dinas PU Bina Marga dan Pematusan. Rencananya, Bozem Tubanan itu luasnya 3 hektare dan Bozem Telaga Manukan luasnya sekitar 1 hektare.
"Kalau kedalamannya semuanya hampir sama, yaitu 3 meter kubik, karena khawatir kalau terlalu dalam, khawatir ada apa-apa," ujarnya.
Selama ini, lanjut dia, Pemkot Surabaya sudah membangun bozem sebanyak 72, sehingga kalau ditambah dua bozem lagi pada tahun ini, berarti total bozem di Surabaya menjadi 74 bozem. Volume masing-masing bozem itu berbeda-beda, tergantung ketersediaan lahan.
"Kalau yang 72 bozem itu total luasannya mencapai 147,5 hektare dengan total volume mencapai 6.164.889 meter kubik," katanya.