Kediri (ANTARA) - Pandemi COVID-19 membuat semua kalangan menerapkan suasana baru dan layanan baru tak terkecuali dokter yang harus memberikan layanan medis kepada pasiennya.
Dokter Augustinus Nugroho, asal Kabupaten Kediri, Jawa Timur, sukses menerapkan skema layanan daring, mulai dari sistem antrean, administrasi pendataan, hingga pelayanan kesehatan yang disediakan telah diadaptasi dengan kebutuhan di kala pandemi COVID-19.
Pria yang akrab disapa "Dokter Nugroho” ini memanfaatkan Mobile JKN, WhatsApp, SMS, dan telepon untuk memberikan layanan kesehatan kepada pasiennya yang didominasi peserta JKN.
"Harapan saya masyarakat bisa mengoptimalkan layanan non-tatap muka yang disiapkan oleh FKTP, bukan hanya praktek saya saja. Itulah sebabnya kami tidak hanya memberikan layanan konsultasi kesehatan melalui Mobile JKN, tapi juga melalui WhatsApp. Kita upayakan agar layanan bisa diakses oleh semua kalangan," kata Nugroho di Kediri, Selasa.
Ia mengatakan layanan tidak hanya memanfaatkan WhatsApp untuk layanan kuratif saja. Fitur WhatsApp Group (WAG) turut dimanfaatkan untuk mengelola pasien binaan yang tergabung dalam Klub Prolanis (Program Pengelolaan Penyakit Kronis), mulai dari penyuluhan kesehatan, penjadwalan pengecekan rutin, hingga penjadwalan pengambilan obat dilakukannya melalui WAG.
"Sinergitas program dengan BPJS, kami ada yang namanya Klub Prolanis. Klub ini beranggotakan pasien-pasien penderita penyakit kronis yang sengaja diwadahi agar anggotanya dapat saling memotivasi. FKTP juga dapat mengelola dengan lebih fokus. Sejak Pandemi sebagian upaya kontrol dialihkan ke WAG. Meskipun situasi pandemi, layanan tetap berjalan dengan memanfaatkan teknologi, baik bersifat baru maupun mengoptimalkan yang sudah ada (existing) seperti WA ini," kata dokter Nugroho.
Lebih lanjut, pria yang sudah pensiun dari Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri ini menyatakan bahwa improvisasi layanan telah menjadi passion-nya sejak muda. Ketertarikannya pada ilmu informatika pernah mengantarkannya menyabet berbagai penghargaan.
Pada tahun 2000-an, ia sempat mengembangkan sebuah sistem agar layanan puskesmas bertransformasi menjadi layanan yang terkomputerisasi. Tak disangka, upayanya tersebut melekatkan predikat dokter puskemas teladan dan puskesmas teladan untuk dirinya dan Puskesmas Gurah.
"Kami juga sempat mendapatkan penghargaan tingkat nasional saat mengembangkan sistem Gerakan Peduli Keluarga/Garpu melalui SMS Gateway saat bertugas di Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri pada tahun 2017. Berangkat dari dukungan keluarga, rekan kerja dan lingkungan kami berimprovisasi untuk meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat luas. Semoga saja semangat improvisasi ini terus berkembang ke generasi-generasi penerus," kata Nugroho. (*)
Adaptasi baru pandemi COVID-19, dokter Nugroho ajak masyarakat manfaatkan layanan daring
Selasa, 27 April 2021 13:11 WIB