Pamekasan (ANTARA) - Organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Pamekasan, Jawa Timur mendoakan para korban KRI Nanggala-402 yang tenggelam di perairan utara Bali dengan membacakan surat yasin (yasinan) di kantor organisasi itu, di Graha Insan Cita setempat, Minggu malam.
"Ini sebagai bentuk bela sungkawa kami atas musibah yang menimpa para prajurit TNI yang gugur dalam menjalankan tugas membela mengamankan perairan bangsa ini," kata Ketua Umum HMI Komisariat Insan Cita IAIN Madura Ali Makki.
Yasinan dan doa bersama ini digelar setelah Shalat Tawarih yang dilanjutkan dengan kegiatan rutin tadarus yang biasa digelar para pengurus dan anggota HMI itu.
Para kader HMI di komisariat ini juga mengaku berduka, karena di antara 53 orang yang ada di kapal selam itu mantan aktivis HMI, yakni Imam Adi.
"Imam Adi ini merupakan alumni HMI Fakultas Hukum Universitas Brawijaya yang angkatan tahun 2009," kata dia.
Selain menggelar doa bersama, para aktivis HMI Pamekasan ini juga menggelar Shalat Gaib.
Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Marsekal Hadi Tjahjanto saat jumpa pers di Base Ops Lanud Ngurah Rai, Badung, Bali, Minggu petang, menyatakan 53 awak kapal KRI Nanggala-402 dinyatakan telah gugur.
Kapal selam ini membawa 53 orang yang terdiri atas 49 ABK, seorang komandan satuan, dan tiga personel senjata. Kapal hilang kontak saat komandan pelatihan hendak memberikan otoritas penembakan terpedo.
Dalam jumpa pers di Bali, Sabtu (24/4), Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan status KRI Nanggala-402 telah menjadi subsunk (tenggelam) setelah tim pencari melakukan pencarian selama 72 jam.
Kondisi KRI Nanggala-402 yang karam di perairan utara Pulau Bali pada kedalaman 838 meter di bawah permukaan laut terbelah menjadi tiga bagian. (*)