Surabaya (ANTARA) - Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono meresmikan monumen kapal selam KRI Nanggala-402 di lingkungan Markas Komando Armada (Koarmada) II Surabaya.
"Hari ini bertepatan dengan peringatan Hari Dharma Samudera, kami resmikan Monumen KRI Nanggala-402," kata Yudo Margono kepada wartawan di Surabaya, Sabtu.
Kapal selam TNI Angkatan Laut itu dinyatakan tenggelam pada 24 April 2021 saat bertugas di Laut Bali, setelah sempat dinyatakan hilang kontak sejak 21 April 2021.
Sebanyak 53 awak kapal selam KRI Nanggala gugur dan telah ditetapkan sebagai pahlawan bangsa.
Menurut Kasal Yudo Margono, mereka tetap dalam status tugas patroli dalam keabadian (on eternal patrol).
Replika bangunan KRI Nanggala-402 didirikan dengan perbandingan 1:1 di lingkungan Markas Koarmada II Surabaya. Di dalamnya menggambarkan sejarah pengabdian KRI Nanggala-402 selama bertugas menjaga wilayah laut negara kesatuan Republik Indonesia.
Laksamana Yudo Margono menandaskan selanjutnya akan dibuka untuk masyarakat umum sebagai destinasi wisata sejarah kemaritiman dan wahana pembentukan karakter sebagai bangsa bahari.
"Sekaligus untuk mengenang sejarah bahwa KRI Nanggala-402 pernah menjadi bagian dari alat utama sistem persenjataan atau alutsista kita selama 40 tahun. KRI Nanggala-402 telah memperkuat dan mendukung tugas pokok jajaran TNI Angkatan Laut dengan baik," ujarnya.
Kasal Yudo Margono mengungkapkan Monumen Kapal Selam KRI Nanggala-402 didirikan di Surabaya, salah satunya untuk mempermudah keluarga para prajurit yang gugur untuk berziarah.
"Karena mayoritas berdomisili di wilayah Kota Surabaya dan sekitarnya. Dengan begitu kalau mau berziarah tidak perlu ke Banyuwangi atau Laut Bali," katanya.
Selain itu, monumen tersebut berdiri di samping pangkalan kapal selam TNI Angkatan Laut di Koarmada II Surabaya. Dengan begitu, KRI Nanggala-402 akan terus menjadi bagian dari keluarga besar "Hiu Kencana".