Banyuwangi (ANTARA) - Operasi pencarian kapal selam TNI AL KRI Nanggala-402 yang hilang kontak sejak Rabu (21/4) terus dilakukan dengan mengerahkan sejumlah KRI maupun kapal milik Badan SAR Nasional yang diperbantukan untuk mencari kapal selam buatan Jerman itu.
Pada hari ini, Sabtu (24/4), sejumlah KRI bertolak dari Pelabuhan Tanjung Wangi, Banyuwangi, Jawa Timur, menuju titik duga lokasi putus kontak Nanggala-402 di perairan laut bagian utara Bali.
Dari pantauan, KRI yang bersandar di Pelabuhan Tanjung Wangi, kembali melakukan pencarian Nanggala-402 yang membawa 53 awak kapal itu, di antaranya KRI dr. Soeharso-990, selanjutnya menyusul KRI Oswald Siahaan-354.
Sementara KRI Gusti Ngurah Rai 332 dan KRI Singa 651, sampai dengan saat ini masih melakukan pengisian bahan bakar dan logistik di Pelabuhan Tanjung Wangi.
Di kawasan Pelabuhan Tanjung Wangi yang juga menjadi Pos SAR, juga tampak sejumlah personel dari Yon Taifib 2 Marinir Pasmar 2 TNI AL Surabaya, dan tercatat ada 28 personel, 14 di antaranya penyelam.
Informasi yang dihimpun, seluruh personel Taifib ini di siagakan di Pelabuhan Tanjung Wangi Banyuwangi, sebagai upaya antisipasi ketika sewaktu-waktu proses penyelamatan diperlukan untuk evakuasi.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono menyatakan fokus pencarian keberadaan kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang kontak pada Rabu (21/4) di Perairan Bali, saat ini di dekat Celukan Bawang, bagian utara Bali.
"Fokus pencarian di sekitar Celukan Bawang, bagian utara Bali," kata Kadispenal ketika dikonfirmasi dari Jakarta, Sabtu. (*)
Hari keempat, pencarian KRI Nanggala-402 terus dilakukan
Sabtu, 24 April 2021 12:35 WIB