Surabaya (ANTARA) - Terapis musik Siloam Hospitals Lippo Village, Jessica Hariwijaya, S. SN, NMT, mengungkapkan musik dapat digunakan sebagai terapi untuk pengobatan dengan kondisi tertentu.
"Musik terapi dapat menciptakan ruang untuk berkembang, memberikan kesempatan untuk berkomunikasi tanpa diperlukan kata-kata, dan menggariskan perbedaan antara Isolation dan Connection," ujarnya dalam keterangan pers yang diterima di Surabaya, Minggu malam.
Terapi musik, kata dia, sudah terbukti secara klinis mampu membantu menangani masalah kejiwaan yang berhubungan dengan penyakit emosional, kognitif hingga masalah sosial.
Selain itu, terapi musik dapat diikuti oleh orang yang mengalami berbagai masalah kesehatan mental, seperti orang sering mengalami depresi dan trauma karena kejadian tertentu, lalu penderita autisme atau anak berkebutuhan khusus.
"Orang yang mengalami kerusakan otak, seperti stroke atau cedera otak traumatis, serta penderita gangguan jiwa dan orang yang mengidap Dementia(pikun)," ucapnya.
Lewat terapi musik, kata Jessica, orang-orang tersebut dapat lebih peka terhadap emosi sekaligus membangun koneksi. (*)