Surabaya (ANTARA) - DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Surabaya mengusulkan sistem tiket nontunai untuk bus di Surabaya sehingga memudahkan warga memanfaatkan transportasi massal.
"Cashless (tanpa uang tunai) menggunakan kartu e-money/e-toll dan tersedia beberapa pilihan tiket dalam menggunakan transportasi umum, tentu akan sangat menarik minat warga," ujar Ketua Fraksi PSI Surabaya William Wirakusuma di Surabaya, Rabu.
Dengan adanya berbagai pilihan tiket yang terjangkau, menurut politikus muda itu, masyarakat akan mulai beralih menggunakan transportasi umum daripada kendaraan pribadi.
"Hal penting adalah harga terjangkau, untuk tiket sekali perjalanan maka harga tiket bus tidak boleh terlalu mahal dan memberatkan masyarakat," ucapnya.
William juga mengusulkan jenis tiket yang lain yang akan menarik minat wisatawan menggunakan transportasi umum selama berada di Kota Surabaya.
"Tiket terusan selama tiga hari bisa menarik wisatawan. Jadi, tiket itu dapat digunakan wisatawan menggunakan transportasi umum Surabaya selama berada di Surabaya," katanya.
"Harus disiapkan juga tiket berlangganan untuk para pekerja. Pembayaran secara berlangganan per bulan dan dapat digunakan sepuasnya untuk menggunakan transportasi umum," tutur dia menambahkan.
Hanya, kata dia, harga tiket bulanan tersebut jangan melebihi 5 persen dari upah minimum kota (UMK) sehingga para pekerja bisa menekan biaya hidup bulanan.
Seperti diketahui, untuk pengembangan transportasi umum kota Surabaya, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia akan menghibahkan sekitar 100-an bus kepada Pemkot Surabaya.
Tarik minat transportasi umum, PSI Surabaya usul tiket nontunai berbagai pilihan
Rabu, 14 April 2021 13:24 WIB