Surabaya (ANTARA) - Fakultas Vokasi (FV) Universitas Airlangga Surabaya mengembangkan usaha yang diberi nama Vokasi Mart menjadi laboratorium terpadu bagi mahasiswa.
"Awalnya Vokasi Mart merupakan laboratorium retail untuk prodi manajemen pemasaran saja," kata Kaprodi Manajemen Pemasaran FV Unair Maurisia Putri Permatasari saat peresmian Vokasi Mart di kampus setempat, Rabu.
Namun kemudian Vokasi Mart dikembangkan agar bisa digunakan oleh mata kuliah lainnya, serta membangun kemitraan dengan usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang ada di Surabaya dan Jawa Timur.
"Jadi kami kembangkan juga Vokasi Mart daring untuk bisa digunakan sebagai laboratorium e-commerce," katanya.
Putri menjelaskan saat pandemi penjualan dilakukan secara daring, sehingga Vokasi Mart juga berfungsi sebagai warehouse beragam produk dari wirausaha mahasiswa, tenaga pendidik (tendik) dan dosen Fakultas Vokasi Unair.
"Vokasi Mart diharapkan bisa menjadi pengembangan usaha dan memperluas sasaran pasar kami karena terbuka daring dan luring," katanya.
Ke depannya, model praktikum bisa mulai dilakukan pada semester gasal secara bergantian. Misalkan untuk retail, maka akan membahas tentang pengaturan toko dan pemasarannya.
Sementara jika digunakan untuk laboratorium e-commerce bisa melakukan penjualan daring.
Dekan Fakultas Vokasi Unair, Prof. Anwar Ma'ruf mengatakan Vokasi Mart dibuat untuk mewadahi semua usaha mahasiswa, dosen, tendik dan UMKM yang ada di Jawa Timur.
"Vokasi Mart akan menjadi wadah pendampingan UMKM, mulai dari pendampingan proses, pengemasan hingga pemasaran produk," tuturnya.
Upaya pengembangan Vokasi Mart ini juga sebagai bentuk bantuan FV Unair untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Selain itu, 21 program studi yang ada di fakultas tersebut akan membantu berbagai permasalahan dalam UMKM.
"Kami berharap dosen di Fakultas Vokasi Unair nantinya juga tidak terjebak dengan dosen akademisi. Praktik dan pengabdian masyarakat juga harus diterapkan," katanya.
Tak hanya UMKM, produk yang dijual Vokasi Mart nantinya akan berkembang pada kebutuhan penelitian akademisi, seperti penyediaan hewan uji coba. (*)