Madiun (ANTARA) - Pemerintah Kota Madiun, Jawa Timur mencatat realisasi vaksinasi COVID-19 untuk guru dan tenaga pendidik sebagai bagian dari sasaran pelayan publik pada tahap kedua di wilayah setempat telah mencapai 98 persen.
"Sesuai data Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan KB Kota Madiun, dari sebanyak 3.112 tenaga pendidik dan sasaran lain, proses vaksinasi telah mencapai 98 persen," ujar Wali Kota Madiun Maidi di Madiun, Rabu.
Menurut dia, vaksinasi tenaga pendidik itu penting karena menjadi syarat utama yang ditetapkan Kemendikbud sebelum melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) di masa pandemi.
Ia menyebut sejatinya PTM sudah berjalan di Kota Madiun dengan jumlah terbatas. Beberapa sekolah sudah melaksanakan PTM dengan hanya 10 sampai 15 siswa sesekali waktu. Itu diperbolehkan karena memang atas keinginan siswa dan orang tua dengan tetap menerapkan protokol kesehatan ketat.
Selain itu, sejumlah instansi pendidikan ketarunaan juga sudah melaksanaan PTM. Ke depan, pelajar SMA yang akan melaksanakan ujian kelulusan juga mulai pembelajaran di kelas.
"Kajian ini menyeluruh. Bukan hanya soal kesiapan sekolah. Tetapi juga melihat tren kasus COVID-19 di Kota Madiun, apakah terus menurun, apakah masyarakat betul-betul disiplin prokes, dan lain sebagainya," kata dia.
Maidi berharap PTM bisa dilaksanakan segera. Namun demikian, mantan Guru SMAN 1 Madiun itu ingin memastikan kondisinya benar-benar aman untuk dilaksanakan PTM. Baik itu di sekolah dan perilaku di rumah.
"Saat ini sedang kita cek semuanya. Sedang kita kumpulkan data selengkap mungkin sebagai bahan kajian dan pertimbangan, apakah PTM sudah layak atau belum. Prinsipnya masyarakat harus taat aturan dan disiplin protokol kesehatan," kata dia.
Seperti diketahui pemerintah pusat menargetkan proses belajar mengajar akan kembali normal atau dapat dilaksanakan secara tatap muka pada semester kedua 2021. Karena itu, tenaga pendidik menjadi salah satu prioritas yang mendapatkan vaksin di awal-awal.
Pelaksanaan vaksin dan disiplin menerapkan protokol kesehatan merupakan upaya pemerintah untuk menekan kasus penularan COVID-19.
Sesuai data, di Kota Madiun kasus COVID-19 hingga Rabu (17/3), mencapai 1.729 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 1.520 orang di antaranya telah sembuh, 46 orang lainnya masih dalam perawatan, 48 orang isolasi mandiri, dan 115 orang meninggal dunia.
Tambahan kasus pada Rabu (17/3), konfirmasi baru sebanyak 15 orang, sembuh enam orang, dan meninggal dunia dua orang.