Perhutani Jatim bersama Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) melakukan panen raya jagung pada lahan seluas 6 hektare di kawasan hutan Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Tuban, Sabtu.
Kepala Perhutani Divre Jatim Karuniawan Purwanto Sanjaya dalam keterangan pers Sabtu mengatakan panen raya jagung ini sebagai tindak lanjut dari penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Koperasi Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) tani makmur sejahtera (TAMARA) tentang kerja sama kemitraan Offtaker komoditi jagung di wilayah Perhutani Divisi Regional (Divre) Jawa Timur pada bulan November 2020 di Jakarta.
"Penanaman jagung di dalam kawasan hutan yang memanfaatkan lahan di sela-sela tanaman pokok kehutanan sebagai bukti nyata Perhutani membantu ketahanan pangan nasional dan melakukan pemberdayaan guna meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar hutan," ujarnya.
Karuniawan menjelaskan, panen jagung ini baru dilaksanakan di lokasi demplot seluas 6 hektare di petak 4D wilayah Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Sigagak, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Sunduluan, KPH Tuban.
Menurutnya, kerja sama agroforestri jagung tahun 2021 di wilayah Perhutani KPH Tuban sendiri ada seluas 2.920,6 hektare dengan melibatkan sebanyak 65 Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) di wilayah kerja KPH Tuban.
"Sedangkan untuk keseluruhan kerjasama Offtaker jagung dengan Koperasi HKTI TAMARA, kata dia rencananya seluas 10 ribu hektare yang tersebar di KPH Tuban, KPH Jatirogo, KPH Parengan dan KPH Bojonegoro," tukasnya.
Sementara itu, dalam sambutannya Ketua Umum HKTI Moeldoko yang disampaikan oleh wakilnya Dody Imron Kholid mengatakan panen jagung ini merupakan salah satu wujud HKTI untuk membantu program pemerintah dalam ketahanan pangan nasional.
"HKTI melalui Koperasi TAMARA ingin membantu masyarakat dalam hal permodalan, saprodi dan pemasaran," ujarnya.
Ia mengatakan, HKTI siap mencarikan modal lewat kredit usaha rakyat (KUR) pada bank yang sudah bekerjasama, selain itu pihaknya akan mengurai kelangkaan pupuk bersubsidi maupun nonsubsidi.
"HKTI telah bekerjasama dengan beberapa perusahaan lewat koperasi TAMARA ke perusahaan penampung," kata Dody
Ia menambahkan, HKTI hadir untuk membantu menyelesaikan masalah yang saat ini sering terjadi.
"Seperti adanya ketimpangan lahan, kerusakan lingkungan, ketahanan pangan dan harga pascapanen," ujarnya.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansah yang tidak sempat hadir dan diwakili oleh Bakorwil Bojonegoro Heny Herawaty menyampaikan produksi jagung merupakan komoditas penyumbang 30 persen ketahanan pangan nasional.
'Saya menyambut baik program kerjasama antara HKTI dan Perhutani. Diharapkan juga ada pembangunan industrinya dari hulu sampai ke hilir sehingga memudahkan petani dalam pembiayaan sehingga petani hutan bisa meningkat perekonomian dan sejahtera," kata Kofifah melalui Bakorwil Bojonegoro yang dihadiri oleh Heny Herawati.
Usai kegiatan seremonial, acara dilanjutkan dengan penanaman bersama dilokasi panen raya jagung dan pelepasan hasil panen produksi jagung ke pabrik PT. Charoen Pokphand Sidoarjo. (*)