Sidoarjo (ANTARA) -
Puluhan pemuda di Krian, Sidoarjo, Jawa Timur, mengikuti pelatihan ngeracik kopi atau barista yang diselenggarakan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Sidoarjo sebagai salah satu upaya mengurangi pengangguran karena dampak pandemi COVID -19.
"Program pelatihan yang berlangsung mulai tanggal 5-29 Maret itu nantinya untuk menambah keahlian peserta harapannya selepas mengikuti pelatihan bisa membuka wirausaha," kata Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor) di Sidoarjo, Jumat.
Ia mengatakan selain menjadi peracik kopi, peserta juga diberikan pelatihan berupa spa refleksiologi dan mekanik pendingin AC.
Program ini untuk mencetak warga Sidoarjo menambah keahlian agar tidak tergantung kepada pabrik-pabrik.
"Dengan bekal keahlian yang sudah dimiliki, mereka selepas mengikuti pelatihan bisa membuka usaha sendiri," ujarnya.
Program ini, kata dia, termasuk program dari Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Sidoarjo untuk mengurangi angka pengangguran karena dampak pandemi COVID -19.
Karena tingkat pengangguran di Sidoarjo ini tinggi, kata dia, bahkan di Jawa Timur saat ini mencapai 10,98 persen akibat pandemi COVID-19. Sehingga menurut Gus Muhdlor yang terpenting adalah bagaimana kemudian peningkatan keahlian masyarakat sehingga punya daya jual dan punya nilai di masyarakat.
"ini bisa dilakukan dengan bekerja sendiri serta membuka usaha per kelompok sesuai dengan keahlian masing-masing," ujarnya.
Ia mendorong pelatihan kerja sebagai wujud percepatan realisasi 100 ribu lapangan kerja mulai dicicil dengan adanya pelatihan kerja ini.
Ia berharap ke depan bukan hanya memberikan pelatihan saja, tapi juga memfasilitasi dengan memberikan stimulus pinjaman usaha, seperti kurda (kredit usaha rakyat daerah).
"Ketika mereka sudah punya keahlian mereka akan lebih muda berkesempatan mendapat penghasilan. Jangan pasrahkan masa depan anda pada pabrik atau sama orang lain, di upgrade skill anda, nanti anda yang akan dicari karena memiliki keahlian," kata Gus Muhdlor.