Sidoarjo (ANTARA) - Anggota Komisi VII DPR RI Eric Hermawan mendorong pembongkaran warung ilegal yang juga digunakan untuk pembuangan urugan tanah dan sampah dari sungai yang diduga sebagai penyebab banjir di Pepelegi, Waru, Sidoarjo.
"Banjir di Perumahan Pepelegi masih tinggi. Ini akibat hujan yang cukup lebat, urugan pabrik yang menghalangi air menuju ke laut tersumbat juga banyaknya warung warung yang menghalangi pembersihan sungai kecil di Pepelegi yang harusnya tiga meter kedalamannya kini tinggal satu meter itu pun tersumbat," katanya di Sidoarjo, Kamis.
Ia mengemukakan, Tim BPBD telah bekerja keras membantu warga perumahan Pepelegi.
"Pemerintah Kabupaten Sidoarjo segera memberikan sanksi pada pabrik yang urugan menutup jalur ke laut serta membongkar warung warung liar di sepanjang sungai Pepelegi yang menyebabkan banjir," katanya.
Sebelumnya BPBD Jatim secara kolaboratif telah melakukan aksi mitigasi melalui bersih-bersih sampah dan eceng gondok di Kali Buntung dan Kali Sinir, namun tetap saja curahan air hujan di kawasan tersebut tak mampu tertampung.
Akibatnya, sejumlah desa di wilayah Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo kembali terendam banjir, dengan kedalaman antara 10-50 centimeter di antaranya, di Desa Waru, Medaeng, Pepelegi, Kureksari, Tropodo, Tambak Sawah dan Tambak Sumur.
Merespons kondisi tersebut, Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto langsung turun ke lokasi meninjau kondisi banjir dan meminta Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Jatim untuk melakukan evakuasi warga rentan yang terdampak banjir ke lokasi pengungsian, seperti, di mushala, masjid, balai desa dan balai RW.
Hingga Rabu malam (25/12), sedikitnya terdapat tutuk titik pengungsian di beberapa desa di Kecamatan Waru, seperti, di Mushala H Rois Desa Waru dengan jumlah pengungsi 37 jiwa, Masjid Al-Hasan Kureksari 20 jiwa, TPQ Baiturrahman 20 jiwa, Balai RW 02 7 jiwa, Balai Desa Tambak Sawah 25 jiwa, termasuk Masjid Al-Matin di BPBD Jatim yang menampung 7 pengungsi, meliputi, 5 dewasa, 1 anak-anak dan 1 balita.
Selain melakukan evakuasi dengan kendaraan dan perahu karet, Tim BPBD Jatim juga memberikan bantuan kepada warga terdampak, berupa, matras, selimut dan makanan siap saji.
"Kita bersama OPD terkait dan Pemkab Sidoarjo akan kembali melakukan evaluasi atas kondisi banjir di kawasan Waru," ujar Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto.
Seperti yang diketahui, pada awal Desember lalu, BPBD Jatim berkolaborasi dengan sejumlah OPD di lingkungan Pemprov Jatim, TNI AD, sejumlah relawan dan masyarakat setempat telah melakukan aksi bersih-bersih sungai di Kali Buntung dan Kali Sinir.
Kegiatan yang berlangsung dalam beberapa hari ini juga menggunakan alat berat, seperti, long arm excavator dan dump truk.