Madiun (ANTARA) - Pemerintah Kota Madiun, Jawa Timur menganggarkan dana Rp13 miliar guna penanganan pandemi COVID-19 di wilayah setempat pada APBD 2021, termasuk untuk pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro.
"Anggaran tersebut sebagian sudah digelontorkan ke kelurahan dengan besaran masing-masing dari 27 kelurahan sekitar Rp200 juta," ujar Wali Kota Madiun Maidi dalam kegiatan evaluasi PPKM skala mikro dengan Kodam V Brawijaya secara virtual di Balai Kota Madiun, Kamis.
Menurut ia, pencegahan dan penanganan kasus COVID-19 di Kota Madiun terus ditingkatkan, salah satunya dengan pengoptimalan keberadaan kampung (kelurahan) tangguh sebagai perwujudan PPKM mikro.
Hingga saat ini, jumlah posko kampung tangguh telah mencapai 75 posko. Jumlah tersebut meningkat dari sebelumnya yang hanya 48 posko di Kota Madiun.
Wali Kota Maidi menyebut pelaksanaan PPKM skala mikro cukup berpengaruh signifikan dalam pengendalian kasus COVID-19 di Kota Madiun. Hal itu dibuktikan dengan penurunan jumlah kasus konfirmasi baru dari PPKM pertama hingga yang ketiga ini. Sebaliknya, jumlah kasus kesembuhan semakin meningkat.
Dalam PPKM pertama yang dimulai 11 hingga 25 Januari 2021 tercatat adanya 430 tambahan konfirmasi dengan 249 sembuh, sedangkan pada PPKM kedua yang dimulai 26 Januari sampai 8 Februari tercatat 226 kasus konfirmasi dengan 373 kasus sembuh.
"Sedangkan pada pelaksanaan PPKM skala mikro ketiga ini juga tercatat penurunan kasus konfirmasi. Terdapat 118 konfirmasi baru dengan 148 sembuh sejak tanggal 9 hingga 17 Februari," katanya.
Angka memang masih dimungkinkan bertambah. Apalagi, PPKM mikro dijadwalkan hingga 22 Februari nanti.
Namun, pihaknya optimistis penambahan kasus tak sebanyak PPKM sebelumnya. Sebaliknya, kasus kesembuhan juga akan semakin meningkat.
Meski demikian, jumlah kasus kematian COVID-19 masih menjadi catatan karena bertambah. Kondisi pasien yang sudah parah saat dibawa ke rumah sakit menjadi salah satu faktornya.
Untuk itu, pihaknya meminta warga Kota Madiun disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan, terlebih saat PPKM skala mikro. Dengan kedisplinan tersebut diharapkan kasus konfirmasi dapat ditekan.
"Evaluasi secara internal juga terus kami lakukan agar pelaksanaan PPKM skala mikro semakin optimal," tambahnya.
Sesuai data, di Kota Madiun kasus COVID-19 hingga Kamis, mencapai 1.317 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 1.132 orang di antaranya telah sembuh, 48 orang lainnya masih dalam perawatan, 46 orang isolasi mandiri, dan 91 orang meninggal dunia.