Surabaya (ANTARA) - Calon Wali Kota Surabaya Machfud Arifin meminta semua pihak menunggu hasil resmi rekapitulasi suara Pilkada dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat meski hasil hitung cepat dari sejumlah lembaga survei memenangkan pesaingnya Eri-Armuji.
"Menang kalah bagi kami tidak ada masalah. Bukan hak kami untuk menentukan itu," kata Machfud Arifin saat menggelar jumpa pers di kediaman Jalan WR Supratman Nomor 05, Kota Surabaya, Rabu.
Machfud berkeyakinan bahwa yang sudah dilakukannya bersama Cawawali Mujiaman sudah bagian dari berikhtiar dan doa, sehingga keputusan semuanya adalah di tangan Allah SWT.
Untuk itu, Machfud mengucapkan terima kasih kepada seluruh partai pengusung, pendukung dan warga Surabaya sudah menentukan pilihannya.
Meski demikian, lanjut dia, pihaknya tetap menunggu tahapan perhitungan yang dilakukan KPU Surabaya sampai selesai. "Itu yang harus kita ikuti bersama. Nantinya dari tim kami akan ikutin sampai final keputusan di KPU," katanya.
Setelah itu, kata dia, pihaknya akan merumuskan langkah-langkah ke depan untuk menyikapi perolehan suara yang ada sekarang ini.
"Saya rasa saya tidak panjang lebar. Jadi sekali lagi tunggu, sabar, sampai hitungan secara resmi oleh KPU. Terima kasih," ujarnya.
Tim Pemenangan Machfud-Mujiaman Arif Fathoni mengatakan kalah dan menang dalam pemilu merupakan bagian dari dinamika demokrasi.
"Kami menghormati hasil hitung cepat itu. Tapi kami masih menunggu hasil rekapitulasi yang dilakukan oleh KPU," kata Arif Fathoni yang juga Ketua DPD Partai Golkar Surabaya.
Warga Surabaya yang bisa menggunakan hak pilihnya pada Pilkada Surabaya 2020 berjumlah
2.089.027 terdiri dari pemilih laki-laki sebanyak 1.016.395 dan pemilih perempuan sebanyak 1.072.632. Sementara untuk jumlah TPS di Surabaya dalam Pilkada Serentak 2020 ada 5.184 TPS yang tersebar di seluruh kota.
Pilkada Surabaya 2020 diikuti pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Armuji. Paslon nomor urut 01 tersebut diusung oleh PDI Perjuangan dan didukung oleh PSI. Selain itu mereka juga mendapatkan tambahan kekuatan dari enam partai politik non parlemen, yakni Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Hanura, Partai Berkarya, PKPI, dan Partai Garuda.
Sedangkan pasangan Machfud Arifin-Mujiaman dengan nomor urut 02 diusung koalisi delapan partai yakni PKB, PPP, PAN, Golkar, Gerindra, PKS, Demokrat dan Partai Nasdem serta didukung partai non-parlemen yakni Partai Perindo. (*)