Madiun (ANTARA) - Pemerintah Kota Madiun akan memprioritaskan program pemulihan dan peningkatan ekonomi pada pembangunan yang telah tersusun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2021.
"Selain penanganan COVID-19, ada program prioritas lainnya yang akan dijalankan oleh Pemkot Madiun di tahun 2021, di antaranya upaya mempercantik wajah kota dan peningkatan ekonomi masyarakat," ujar Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Madiun Suko Dwi Handiarto di Madiun, Selasa.
Menurut Suko, selain bersumber dari APBD program pembangunan prioritas di Kota Madiun juga dikoordinasikan dengan investor dan BUMN di wilayah setempat, sehingga invsetor yang ingin memberikan dukungan dalam bentuk dana corporate social responsibility (CSR) bisa menyesuaikan dengan program prioritas pembangunan pemkot.
"Fokusnya, Kota Madiun saat pagi hari menjadi kota sejuta bunga. Saat malam jadi sejuta lampu. UMKM jalan semua, PKL juga, rumah tidak layak huni menjadi layak, dan pengentasan kemiskinan juga jalan," katanya.
Suko mengungkapkan pada tahun 2019, Kota Madiun menerima dana CSR sebesar Rp5,9 miliar, sedangkan pada 2020 sebesar Rp2,7 miliar.
"Untuk 2021 kami tidak ada target. Semua disesuaikan kemampuan perusahaan. Usulan dari OPD banyak, tinggal program mana yang bisa dipenuhi oleh perusahaan melalui CSR," katanya.
Meski begitu, pemkot tetap memberikan acuan kepada perusahaan atau investor dalam menyalurkan program CSR. Harapannya, program tersebut dapat berfungsi maksimal dan tepat sasaran serta tidak ada tumpang tindih dengan program yang telah dijalankan Pemkot Madiun.
Suko mengatakan peningkatan ekonomi menjadi program yang nantinya paling banyak membutuhkan dukungan dari program CSR. Hal itu sejalan dengan upaya pemkot untuk mengembangkan potensi wisata buatan dan masing-masing kelurahan di wilayahnya.
"Jika ada dukungan dari pengusaha, harapan kami upaya pengembangan kelurahan di Kota Madiun bisa terlaksana lebih cepat dan perekonomian masyarakat meningkat dan semakin stabil," kata Suko.