Surabaya (ANTARA) - Pengamat politik Fisip Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Umar Sholahudin menilai "surat cinta" Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang dikirim ke warga berisi ajakan memilih salah satu kandidat pilkada bisa memicu gesekan antarwarga di Kota Surabaya, Jatim.
"Dalam situasi yang semakin menghangat seperti ini, warga butuh wali kota yang mengayomi semua. Namun yang terjadi malah sebaliknya, Bu Risma berkirim surat yang isinya kampanye. Ini saya rasa tidak bijak, malah membuat situasi di tengah masyarakat panas," kata Umar Sholahudin di Surabaya, Rabu.
Surat cinta dari Wali Kota Risma beramplop coklat itu dikirimkan ke segenap warga Surabaya pda Selasa (1/12). Ada stempel bertulisan "Surat Bu Risma untuk Warga Surabaya" dikirimkan melalui kurir.
Menurut dia, masyarakat Surabaya saat ini sudah terbagi yakni ada yang pro Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya Nomor Urut 01 Eri Cahyadi dan Armuji dan ada pula yang memilih Paslon Nomor Urut 02 Machfud Arifin dan Mujiaman.
Surat itu, lanjut dia, dinilai akan membuat kristalisasi suka dan tidak suka di tengah masyarakat semakin mengeras.
"Surat itu kesannya pemaksaan kepada yang sudah mantab akan memilih Machfud-Mujiaman untuk beralih memilih Eri-Armuji. Saya khawatir, surat itu akan menimbulkan gesekan di tengah masyarakat," ujarnya.
Dalam kontestasi pilkada atau pemilihan di Indonesia, Umar baru sekali ini menemukan kejadian seorang wali kota aktif berkirim surat keseluruh warganya untuk memilih salah satu paslon.
"Ini pelanggaran yang terstruktur, sistematis, dan masif. Demokrasi Surabaya bisa mati kalau penguasa melakukan hal seperti ini," kata Umar.
Pengamat : "Surat cinta" Risma bisa picu gesekan antarwarga di Surabaya
Rabu, 2 Desember 2020 16:24 WIB