Jakarta (ANTARA) - PT Surveyor Indonesia (Persero) dan PT Pertamina (Persero) sepakat bersinergi dalam perencanaan dan verifikasi peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) pada proyek infrastruktur dan pengembangan bisnis minyak bumi dan gas (migas).
”Surveyor Indonesia bersama Pertamina berkomitmen menerapkan TKDN sesuai regulasi. Sinergi BUMN ini diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi dan industri nasional. Kolaborasi ini menandakan pentingnya pemanfaatan sumber daya nasional melalui TKDN untuk meningkatkan investasi dalam negeri,” kata Direktur Utama PT Surveyor Indonesia (Persero) Dian M. Noer dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Kerja sama Surveyor Indonesia dan Pertamina ini juga melibatkan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan PT Sucofindo (Persero).
Menurut Dian, Surveyor Indonesia sebagai surveyor independen yang ditunjuk pemerintah akan melakukan pendampingan dalam melakukan verifikasi nilai TKDN pada proyek-proyek yang dilakukan oleh Pertamina, anak perusahaan dan/atau perusahaan terafiliasi Pertamina.
“Kerja sama ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran pelaku industri akan pemanfaatan sumber-sumber daya dalam negeri, yang nantinya selain mendorong ekonomi nasional, juga sebagai jalan meningkatkan daya saing sumber daya manusia, serta kualitas produk-produk olahan dalam negeri,” ujar Dian.
Sementara itu Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati mengatakan pihaknya bersama Surveyor Indonesia berkomitmen dalam mendorong peningkatan perekonomian nasional melalui pemenuhan TKDN di industri migas nasional.
Peningkatan capaian TKDN sejalan dengan arahan Presiden yang selalu menekankan optimalisasi penggunaan produk dalam negeri serta patuh dengan peraturan dan regulasi yang terkait.
“Dengan sinergi BUMN melalui pendampingan tersebut, mulai dari perencanaan hingga verifikasi untuk memastikan capaian TKDN Pertamina sesuai dengan aturan yang berlaku. Bahkan ada beberapa proyek yang capaian TKDN-nya telah melampaui target. Secara keseluruhan, TDKN Pertamina Group pada 2026 ditargetkan mencapai 50 persen,” kata Nicke.
Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kedua BUMN tersebut juga dihadiri secara virtual oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Wakil Menteri BUMN I Budi Gunadi Sadikin, Direktur Utama PT Sucofindo (Persero) Bachder Djohan Buddin, dan Kepala BPPT Hammam Riza. (*)