Sampang (ANTARA) - Bupati Sampang Slamet Junaidi menyatakan program pembangunan di wilayah itu pada 2021 akan fokus pada upaya pemulihan ekonomi yang terdampak oleh pandemi COVID-19.
"Ini kami lakukan, karena pandemi COVID-19 telah menyebabkan sendi-sendi perekonomian masyarakat kian melemah," kata Bupati Sampang Slamet Junaidi di Sampang, Senin.
Mantan anggota DPR RI dari Partai Nasional Demokrat (Nasdem) ini menjelaskan program pemulihan ekonomi merupakan salah satu dari lima program prioritas Pemkab Sampang.
Upaya untuk memulihkan ekonomi di wilayah itu adalah dengan memberdayakan produk unggulan masyarakat untuk meningkatkan nilai tambah guna mendukung transformasi ekonomi.
Prioritas lainnya adalah meningkatkan kualitas dan memperluas pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan. Kemudian, meningkatkan ketahanan sosial masyarakat melalui pengentasan kemiskinan, peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan serta sarana dan prasarana dasar.
Program lainnya adalah mempercepat reformasi birokrasi, menyederhanakan regulasi dan meningkatkan kualitas pelayanan publik. Terakhir, meningkatkan harmonisasi kehidupan sosial masyarakat.
Ia memastikan tujuan berbagai program ini untuk mempererat persaudaraan antarkomunitas dan kelompok masyarakat di Kabupaten Sampang, mengingat di kabupaten ini pernah terjadi konflik inter-umat Islam tahun 2012.
"Tema pembangunan tahun anggaran 2021 adalah percepatan pemulihan ekonomi daerah dan kehidupan masyarakat melalui penguatan kontribusi sektor unggulan, kesehatan, dan infrastruktur menuju Sampang hebat bermartabat," katanya.
Lima program prioritas 2021 Pemkab Sampang ini telah dikomunikasikan dengan DPRD setempat, bahkan anggaran pelaksanaan program tersebut telah disetujui oleh institusi legislatif itu.
Slamet menjelaskan pemulihan ekonomi ini penting karena kelompok usaha kecil dan menengah, serta pelaku usaha jasa, seperti transportasi dan pariwisata terdampak parah oleh pandemi COVID-19.
Selama pandemi itu, pelaku usaha jasa nyaris lumpuh, karena aktivitas keluar rumah diperketat, terutama saat adanya pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar.
Selain itu, tidak sedikit warga Sampang yang kehilangan pekerjaannya, akibat terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).
Berdasarkan data Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Tenaga Kerja (Diskumnaker) Sampang, selama pandemi, terdapat empat perusahaan di Kota Bahari yang merumahkan karyawannya.
Keempat perusahaan itu meliputi, perusahaan jahit sepatu milik Usaha Dagang (UD) Suramadu di Kecamatan Omben, Hotel Camplong, Hotel Semilir, dan Hotel Bahagia di Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang dengan total jumlah karyawan sebanyak 245 orang.
Jumlah ini, belum termasuk jenis usaha mikro. "Maka atas dasar itu, fokus pembangunan Pemkab Sampang 2021 nanti, pada upaya pemulihan ekonomi akibat dampak pandemi COVID-19," kata Slamet.