Tulungagung (ANTARA) - Kantor Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, kembali beroperasi melayani kebutuhan administrasi masyarakat setelah hampir sepekan dilakukan isolasi total atau tutup, menyusul adanya lima pegawai yang positif COVID-19.
"Pada hari ini Kantor Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung, kembali beroperasi, namun dengan protokol kesehatan ketat," kata Camat Kedungwaru Hari Prastijo di Tulungagung, Senin.
Tidak terlihat penumpukan pemohon pelayanan administratif saat kantor kecamatan ini kembali dioperasikan usai sepekan ditutup karena terdampak COVID-19.
Pegawai masuk dan beraktivitas seperti biasa. Beberapa warga mengurus administrasi kependudukan ataupun urusan lain, namun semua diwajibkan mematuhi aturan 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.
Pihak pegawai kantor Kecamatan Kedungwaru juga sudah melakukan desinfeksi ruang hingga lima kali sejak kasus COVID-19 teridentifikasi di unit kerja tersebut.
"Kami sudah empat kali mengadakan penyemprotan. Jadi, disemprot mulai dari luar hingga dalam ruangan," katanya.
Ia memastikan operasional kantor tidak terganggu kendati ada lima pegawai terpapar positif COVID-19 dan harus menjalani perawatan dengan prosedur isolasi ketat. Dari lima pegawai itu, empat orang isolasi mandiri di Rusunawa IAIN Tulungagung dan seorang dirawat di ruang isolasi RSUD dr. Iskak.
"Tugas lainnya dialihtangankan sementara kepada pegawai yang masih sehat. Jumlah pegawai di Kecamatan Kedungwaru 20-an orang, termasuk camat," katanya.
Ia menjelaskan kronologi penularan wabah COVID-19 di kantornya bermula ketika Kasi Penmas Kantor Kecamatan Kedungwaru berinisial SW (55) mengeluhkan sakit sesak napas.
SW lalu berobat ke RSUD dr. Iskak Tulungagung dan menjalani opname. Saat opname itulah, SW diambil tes usap dan dinyatakan positif COVID-19 pada 9 Oktober.
Seluruh pelayanan di Kecamatan Kedungwaru dihentikan sementara sembari melakukan penelusuran kepada seluruh pegawai kecamatan dan keluarga SW. Hasilnya, empat pegawai lain terkonfirmasi positif COVID-19 yang diduga tertular dari SW, demikian Hari Prastijo.