Madiun (ANTARA) - Pemerintah Kota Madiun, Jawa Timur, mencatat jumlah penerima bantuan program rehabilitasi atau perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH) dan jambanisasi di Kota Madiun semakin berkurang setiap tahunnya, seiring naiknya tingkat kesejahteraan masyarakat.
Data Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kota Madiun mencatat dimulai dari tahun 2018, jumlah penerima bantuan perbaikan RTLH mencapai 247 kepala keluarga (KK) dan jamban diberikan kepada 144 KK.
Sedangkan pada tahun 2019 terjadi penurunan, yakni bantuan rehab RTLH diberikan kepada 130 KK dan 59 KK bagi penerima bantuan jamban.
"Sedangkan di tahun 2020 ini, Dinas Perkim mencatat jumlah penerima bantuan RTLH sebanyak 116 KK dan 38 KK penerima bantuan pembangunan jamban sehat," ujar Kepala Dinas Perkim Kota Madiun Soeko Dwi Handiyanto, dalam acara sosialisasi dan penandatanganan virtual account rehab rumah tidak layak huni dan jambanisasi di Gedung Kecamatan Kartoharjo, Kamis.
Pihaknya terus berupaya penerima bantuan rehab RTLH dan jambanisasi semakin berkurang sehingga tidak ada lagi warga di Kota Madiun yang memiliki rumah tak layak huni dan jamban tak sehat.
Wali Kota Madiun Maidi mengapresiasi jumlah penerima bantuan RTLH dan jambanisasi d wilayahnya yang cenderng turun. Ia menilai kondisi tersebut merupakan salah satu indikator keberhasilan pemkot dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Lebih dari itu, wali kota juga berharap, agar Kota Madiun nihil RTLH.
"Pembangunan yang berhasil tandanya RTLH semakin habis. Tolong ke depan dilihat kerusakan seperti apa, butuhnya perbaikan berapa. Anggarkan sesuai kebutuhan agar semua terprogram dengan baik," kata Wali Kota Maidi.
Ia mengatakan semua program yang ditujukan untuk mengatasi warga kurang mampu harus berjalan baik. Artinya, orang susah yang jambannya rusak atau tidak memiliki jamban, ataupun rumahnya tidak layak huni, harus terus menjadi prioritas utama untuk dibangun.
"Program-program seperti ini tetap kita utamakan, tapi tidak mengurangi keseriusan kita untuk menanggulanggi COVID-19. Kota Madiun bekomitmen menghadang penyebaran COVID, sisi lain, orang yang mengalami kesusahan tetap kita prioritaskan untuk dibantu," katanya.