Banyuwangi (ANTARA) - Seniman dan budayawan Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mulai melakukan simulasi gelaran kesenian di hadapan publik di Era adaptasi kebiasaan baru dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Pertunjukan seni pertama yang digelar Pemkab Banyuwangi selama pandemi ini, berlangsung di Gedung Seni Budaya Banyuwangi atau Gesibu, pada Sabtu (15/8) malam.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar mengemukakan bahwa jika simulasi pertunjukan seni ini dilakukan seiring dengan mulai meningkatnya produktivitas masyarakat.
"Kuncinya ada protokol kesehatan yang ketat," kata Anas.
Dalam simulasi pertunjukan seni itu, menerapkan protokol kesehatan, para pengunjung dan penampil seni dipastikan terlebih dahulu kondisi tubuhnya sebelum memasuki area pertunjukan.
Mereka juga diwajibkan mencuci tangan terlebih dahulu, bermasker, lalu antri berjarak memastikan jaga jarak fisik terpenuhi, serta dilakukan pengecekan suhu tubuh.
Selain itu, di dalam area area pertunjukan senin para pengunjung juga diatur tempat duduk dengan menjaga jarak, atau kapasitas yang digunakan hanya 50 persen.
Simulasi pertunjukan seni yang pertama digelar pemkab sejak pandemi ini, menyuguhkan sendratari yang berjudul "Sritanjung Hidup Kembali", sendratari dimainkan sebanyak 80 pelaku seni dari sejumlah sanggar tari.
Kendati dibawakan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat, tampak tidak mengurangi keindahan atraksinya.
Penarinya memakai pelindung wajah dan saat menari mereka juga mengatur jarak, begitu pula dengan pemusiknya mereka mengenakan masker dan tetap berjarak.
Para pelaku seni menyambut gembira simulasi yang telah digelar oleh pemkab. Bagi mereka, ini bisa memulihkan kondisi ekonomi mereka yang merosot tajam selama pandemi COVID-19.
"Terima kasih pemerintah sudah melakukan simulasi pementasan dengan AKB setelah lama tidak manggung. Kami para pelaku seni sangat antusias dengan simulasi ini, karena ini menunjukkan sinyal hijau bahwa kami bisa manggung kembali," kata pembina sanggar tari Golet Dulur, M Ikwan.
Meski dibawakan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat, tidak mengurangi keindahan atraksi seni yang berlangsung. Para pengunjung terpukau dan menyaksikan dengan antusias hingga akhir pertunjukan. (*)