Surabaya (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Surabaya menggandeng Persatuan Dokter Paru Indonesia (PDPI) melatih calon instruktur senam pernafasan COVID-19 dari perwakilan puskesmas dan Dinas Pemuda dan Olahraga Surabaya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita di Surabaya, Kamis, mengatakan senam pernafasan ini bertujuan menjaga kondisi kesehatan mantan pasien COVID-19 agar tetap prima.
"PDPI bakal melatih 10 calon instruktur senam dari puskesmas di Surabaya," katanya.
Menurut dia, senam pernapasan yang digelar setiap Sabtu di Taman Harmoni dan Taman PUPR, Jalan Keputih Kecamatan Sukolilo itu diperuntukkan warga yang sudah sembuh dari COVID-19.
"Untuk saat ini kami menggelarnya di dua taman tersebut. Masing-masing taman berkapasitas 75 orang. Jadi, totalnya 150 orang," katanya.
Namun demikian, kata Febria, agar pelaksanaan senam pernapasan di Surabaya ini bisa berjalan masif, PDPI juga bakal melatih 10 calon instruktur senam dari perwakilan Puskesmas dan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Surabaya.
Menurutnya, hal itu penting dilakukan supaya senam pernapasan dapat digelar di berbagai titik wilayah Surabaya.
"Kalau untuk puskesmas sebenarnya kami punya yang namanya PJ (penanggung jawab) olahraga. Mereka yang secara khusus dilatih. Dari situ PJ olahraga dapat menularkan atau mengajarkan kepada puskesmas lainnya. Yang jelas mereka bisa memimpin senam pernapasan di puskesmas wilayahnya," ujarnya.
Febria menjelaskan ketika para calon instruktur dari puskesmas dan Dispora Surabaya itu sudah mahir atas bimbingan PDPI, harapannya ke depan lokasi senam dapat tersebar di berbagai titik.
Selain itu, calon instruktur senam ini nantinya yang akan menyalurkan ilmu tersebut kepada rekan-rekannya.
"Kira-kira para calon instruktur senam ini butuh sekitar empat kali pertemuan karena sudah punya dasarnya. Jadi, warga yang rumahnya barat tidak jauh-jauh ke Taman Keputih," katanya.
Sementara itu, untuk sosialisasi senam pernapasan ini, pihaknya melalui puskesmas dan kelurahan akan mendorong dan mengajak warga yang telah sembuh COVID-19 agar ikut senam.
Namun, mengingat kapasitas peserta senam pernapasan saat ini masih terbatas, pihak kelurahan melakukan pendataan terlebih dahulu.
"Jadi, bergiliran tidak bisa sekaligus begitu. Namun, semua akan terdata oleh kelurahan masing-masing. Misalnya, Sabtu ini kelurahan dan kecamatan mana," katanya.
Pelaksana tugas Direktur RSUD dr Sowandhie ini juga memastikan selama pelaksanaan senam pernapasan berlangsung, pihaknya tetap menjalankan disiplin protokol kesehatan. Bahkan, sebelum dan setelah senam, peserta dan instruktur wajib mencuci tangan.
"Di sana (lokasi senam) juga sudah ada wastafelnya. Jaga jarak itu pasti. Oleh karena itu, pemilihan lokasinya adalah taman. Selain luas juga indah dan yang paling penting harus bahagia," katanya.