Surabaya (ANTARA) - Manajemen PT Pertamina EP Asset 4 Cepu Field terus berupaya memberikan layanan terbaik kepada pelanggan gas, terutama pada saat kondisi pemulihan CPP Gundih pascakebakaran beberapa bulan lalu.
"Dalam rangka menjaga kepuasan pelanggan selama proses pemulihan CPP Gundih, kami bersinergi bersama PGN Area Semarang agar konsumen tetap terlayani dengan baik", ujar Cepu Field Manager, Afwan Daroni, dalam keterangan persnya di Surabaya, Jumat.
Upaya sinergi dilakukan melalui mekanisme Penyaluran Sales Gas Jargas Semarang, dimana terhitung mulai Jumat, (10/07) telah dilakukan penyaluran sales gas Jargas Semarang.
Sales gas tersebut menggunakan gas pipa linepack PT SPP dengan diameter 20 inch dan panjang 123 KM, dimana volume gas pada linepack tersebut dapat digunakan untuk Jargas Semarang selama kurang lebih 4 bulan.
"Ini merupakan bentuk nyata dalam sinergi PEP - SPP - PGN (Jargas Semarang) dalam menangkap peluang ruang improvement sehingga dapat mengoptimalkan pola operasi yang ada. Ke depan pola operasi ini dapat digunakan kembali pada saat CPP Gundih melakukan Turnaround (TA)", ujar Cepu Field Manager, Afwan Daroni.
Afwan mengatakan, volume penggunaan sales gas Jargas Semarang sebesar 0.04 MMSCFD atau 44 MMBTUD, dan melayani 1.800 sambungan rumah dan akan terdapat tambahan sekitar 6.000 sambungan rumah dalam waktu dekat.
"Pada awal pemulihan CPP Gundih, suplai sales gas Jargas Semarang menggunakan Compressed Natural Gas (CNG) Mobile. Dan sekarang dengan menggunakan gas pipa linepack, yang memberikan beberapa manfaat dibanding dengan penggunaan CNG Mobile," katanya.
Manfaatnya antara lain yaitu kehandalan penyaluran sales gas lebih terjamin karena tidak ada potensi keterlambatan pengiriman CNG dan penghematan biaya dari CNG sebesar 14 USD/MMBTU menjadi biaya sales gas linepack sebesar 4.7 USD/MMBTU.
Sales Area Head PGN Semarang, Heri Frastiono mengatakan dukungannya terhadap langkah sinergi yang dijalankan bersama Pertamina EP.
"Kami sangat menyambut baik penyaluran sales gas Jargas Semarang menggunakan gas linepack. Dan harapan kami pola operasi seperti ini dapat diterapkan kembali pada momen seperti Turnaround (TA) CPP Gundih pada masa mendatang”, ujar Heri Frastiono. (*)