Lamongan (ANTARA) - Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, kini menjadi daerah dengan kondisi risiko sedang penyebaran COVID-19, dari sebelumnya berstatus daerah risiko tinggi, karena data akumulatif kesembuhan sudah mulai mendominasi.
Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Lamongan, dr Taufik Hidayat di Lamongan, Senin, mengatakan berdasarkan data epidemiologi dari Pusat Aplikasi Bersatu Lawan COVID-19 yang dirilis setiap pekan, secara akumulatif jumlah pasien positif yang sembuh di Kabupaten Lamongan lebih banyak dibanding pasien positif yang dirawat.
Taufik yang juga Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan itu mengatakan meskipun masih ada penambahan jumlah pasien positif, namun penambahan jumlah pasien sembuh jauh lebih banyak.
"Jadi, total pasien positif di Lamongan sebanyak 269 orang. Dari jumlah itu, 107 orang pasien masih dirawat dan 124 orang alhamdulillah dinyatakan sudah sembuh," kata Taufik, kepada wartawan.
Namun demikian, Taufik tetap mengingatkan kepada masyarakat agar tetap menaati protokol kesehatan, yakni tetap memakai masker, jaga jarak, dan rajin cuci tangan untuk memutus mata rantai penularan COVID-19.
Sebelumnya, Bupati Lamongan Fadeli menyatakan bahwa wilayahnya telah menuju tahapan normal baru dan berada pada fase kelima.
Seperti diketahui, untuk menuju normal baru harus melalui lima tahapan, yakni prakondisi, timing, prioritas, tahap koordinasi pusat dan daerah, serta monitoring dan evaluasi.
"Lamongan masih dalam tahap untuk terus berupaya mengevaluasi kesiapan masyarakat menuju normal baru, meski sarana dan prasarana hampir keseluruhannya mulai kembali dioperasikan," katanya.
Fadeli mengatakan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Lamongan terus berupaya untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan dengan gencar mensosialisasikan kampung-kampung, pondok pesantren, sekolah, kantor, maupun pasar tangguh.
"Saya juga memerintahkan agar terus dilakukan tracing, screening sebanyak-banyaknya, agar tidak ada satu pun penderita COVID-19 yang terlewatkan," katanya.
Fadeli menyatakan Lamongan juga sudah siap membuka tempat wisata, namun dengan syarat pemberlakuan rambu-rambu dan protokol kesehatan, serta pembatasan.
"Mudah-mudahan dengan berbagai upaya ini, tingkat positif di Lamongan dapat terus semakin turun, yang sakit juga segera sembuh," kata Fadeli.
Lamongan masuk daerah risiko sedang penyebaran COVID-19
Senin, 13 Juli 2020 20:10 WIB