Ponorogo (ANTARA) - Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, mengidentifikasi ada tiga klaster baru yang diduga menjadi sumber penularan virus corona jenis baru (SARS-CoV-2), menyusul adanya tambahan 11 orang pasien positif di daerah itu.
Bupati Ponorogo Ipong Muchlisoni di Ponorogo, Kamis, menjelaskan tiga titik penyebaran yang saat ini menjadi fokus penelusuran tim epidemologi Gugus Tugas COVID-19 Ponorogo adalah Klaster Panjeng di Kecamatan Jenangan, Klaster Patihan Kidul, Kecamatan Siman, dan Klaster Santri yang bersumber dari lingkungan Pondok Modern Darussalam Kampus 2 Gontor.
Dari Klaster Panjeng, petugas telah melakukan penelusuran epidemologi terhadap 42 orang yang dicurigai terlibat kontak erat dengan pasien positif corona.
Hasilnya, menurut Bupati Ipong, tiga orang teridentifikasi positif terpapar virus corona dengan status orang tanpa gejala (OTG).
Sementara terhadap puluhan orang lainnya petugas telah melakukan pengambilan spesimen dahak melalui teknik tes usap PCR di tenggorokan.
"RDT atau rapid rest sudah kami lakukan terhadap 140 orang yang dicurigai pernah berhubungan dengan pasien konfirm Nomor 50," katanya.
Di Kepatihan Kidul, Kecamatan Siman, petugas juga melakukan pemeriksaan dengan teknis PCR kepada 11 orang kontak erat, menyusul konfirmasi kasus COVID-19 pada pasien Nomor 49 sehingga ditemukan tiga kasus baru lagi dari wilayah itu.
"Akses ke jalan Godang juga akan diisolasi segera. Dan mulai besok akan dilakukan pemeriksaan RDT (tes cepat) secara masif terhadap kontak erat kasus konfirm," katanya.
Klaster baru lain dengan jumlah risiko sebaran virus corona cukup besar sedang dipantau Gugus Tugas COVID-19 Ponorogo di Pondok Modern Gontor 2, setelah ditemukannya satu santri positif corona asal Sidoarjo, Minggu (5/7), dan enam santri asal berbagai pelosok daerah di luar Jawa pada dua hari kemudian, Selasa (7/7).
Dari lingkungan Pondok Modern Gontor kampus 2 ini, Gugus Tugas COVID-19 Ponorogo pada Kamis ini kembali mendapat konfirmasi empat kasus baru pada santri asal luar Jawa.
Mereka awalnya terdeteksi saat dilakukan tes cepat COVID-19 (RDT/rapid rest) dengan hasilnya reaktif saat akan berangkat ke Ponpes Gontor Kendari (bukan Ternate). Setelah dilakukan tes usap, hasil PCR dinyatakan positif.
"Perlu saya jelaskan bahwa di dalam PP Gontor 2 terdapat dua subklaster, yaitu Subklaster Sidoarjo dan Subklaster Kendari," ujar Ipong.
Dari Subklaster Sidoarjo, lanjut Ipong, diidentifikasi ada 98 kontak erat. Dari jumlah itu, 98 orang dilakukan pemeriksaan tes cepat dan 30 orang dilakukan tes usap (swab test) dengan pemeriksaan PCR.
"Untuk Subklaster Kendari berawal dari 11 orang santri yang akan berangkat ke Kendari melakukan tes cepat dan semuanya dinyatakan reaktif. Setelah dilakukan pemeriksaan PCR, sebanyak 10 orang di antaranya dinyatakan positif dan satu negatif. Sementara itu hasil tracing santri-santri Kendari ini didapatkan bahwa semua kontak eratnya telah meninggalkan PP Gontor 2 untuk pergi ke Kendari," papar Ipong.
Dengan tambahan 11 kasus konfirmasi positif COVID-19 yang baru ini, total akumulasi warga di Kabupaten Ponorogo yang terpapar virus corona hingga saat ini tercatat 77 orang.
Dari jumlah itu, 33 orang dinyatakan telah sembuh, tiga orang meninggal, dan sisanya dalam perawatan serta karantina.
Pasien COVID-19 yang saat ini masih menjalani isolasi mandiri hingga berita ini ditulis ada dua orang, isolasi shelter ada delapan orang, dan isolasi rawat inap sebanyak 31 pasien.