Ponorogo (ANTARA) - Sebanyak 16 orang warga di lingkungan Tonatan, Ponorogo, Jawa Timur, terkonfirmasi positif COVID-19, dengan 11 kasus di antaranya berstatus kontak erat dari pasien yang telah teridentifikasi sebelumnya.
"Sembilan kasus di antaranya bahkan tertular dari satu pasien kasus nomor 163, setelah tim epidemologi kami melakukan tracing atau penelusuran terhadap orang-orang yang sempat berhubungan dekat dengan pasien," kata Bupati Ponorogo Ipong Muchlisoni dalam siaran persnya di Ponorogo, Jawa Timur, Sabtu.
Persebaran kasus dari pasien nomor 263 ini disebut Ipong merupakan konsekuensi dari ketidakpatuhan warga terhadap anjuran pemerintah untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Alih-alin menerapkan isolasi mandiri dengan baik, keluarganya dari wilayah lain justru membezuk dengan cara mendatangi langsung ke rumah pasien 263 dengan maksud memberikan dukungan moral.
"Yang seperti ini tidak akan terjadi jika protokol isolasi mandiri dapat diterapkan dengan disiplin. Jika ada keluarga yg sakit, dukungan yang paling tepat adalah mendoakan dari jauh. Kalaupun harus datang, tentunya seperlunya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan," kata Ipong.
Selain itu, lanjut dia, kasus baru ditemukan dari warga yang melakukan tes cepat COVID-19 secara mandiri di rumah sakit setempat yang telah memiliki sarana mesin pembaca sampel tes usap PCR.
Ada juga dua pasien nomor 285 dan 292 yang memiliki riwayat penyakit dan dinyatakan suspect atau probable COVID-19. Setelah diambil sampel lendir menggunakan alat tes usap PCR, hasil uji laboratorium dinyatakan positif corona.
Ipong juga mengabarkan bahwa pada saat yang sama ada 14 pasien konfirmasi COVID-19 yang dinyatakan sembuh total.
Total kasus COVID-19 di Kabupaten Ponorogo hingga 4 September 2020 dengan demikian ada 292 orang dan isolasi sebanyak 43 orang.
"Dari kasus di atas tampak bahwa pentingnya disiplin menerapkan protokol kesehatan, diantaranya jaga jarak, pakai masker dan cuci tangan," katanya.